Lihat ke Halaman Asli

Agus Alfian

Pengajar dan pengamat Budaya

Puisi Jawa

Diperbarui: 28 November 2021   05:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi merupakan salah satu bentuk bahasa yang khas.Kekhasan puisi tampak pada bentuknya yang sederhana.Namn dibalik kesederhanaan itu mengandung makna yang pelik dan rumit.memahami puisi tidak segampang memahami bahasa yang berbentuk prosa.Kerumitan makna tersebut merupakan kekhasan puisi pula.

Bahasa Jawa mengenal beberapa bentuk puisi.Beberapa bentuk puisi Jawa itu dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar,yaitu : puisi Jawa baru dan puisi Jawa lama.Hanya saja batasan antara lama dan baru belum ada kesepakatan yang jelas. Para ahli belum ada persamaan persepsi tentang periodisasi keduanya tersebut.Walaupun demikian ada ancer-ancer kesaman mengenai periodisasi bahasa Jawa.Kesamaan dapat dilihat tentang pembagian bahasa Jawa yaitu :

1. Bahasa jawa Kuna.Bahasa yang dipakai oleh orang Jawa pada jaman pra sejarah sampai pada jaman Singosari akhir.Namun bentuk bahasa jawa pada jaman pra sejarah sampai Singosari akhir sulit dilacak,setelah orang Jawa mengenal tulisan,maka melalui peninggalan-peninggalan yang berupa prasasti,maka dapat diketahui bentuk bahasanya.Bahasa tulis yang dianggap paling tua berupa karya sastra adalah peninggalan pada masa Mataram kuna,kitab Ramayana.

2.Bahasa jawa pertengahan,adalah bahasa Jawa yang dipakai oleh orang Jawa pada jaman awal Majapahit sampai dengan berakhirnya masa zaman Hindu ( kerajaan Jawa pindah ke Bintoro ).

3.Bahasa Jawa baru,bahasa Jawa yang dipakai oleh orang Jawa sejak jaman Demak sampai sekarang.walaupun bahasa tulis yang dapat diwariskan seak jaman Demak sampai dengan jaman Surakarta terdapat perbedaan dengan bahasa tulis jaman sekarang.

Warisan yang sampai sekarang masih ditemukan antara lain:

1.Puisi Jawa kuna,yaitu Kakawin.

2.puisi Jawa pertengahan,yaitu Kidung.

3.Puisi jawa Baru antara lain

     a. Sekar Ageng atau tembang gedhe.

     b.Macapat ( termasuk sekar tengahan )

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline