Lihat ke Halaman Asli

Caesar Naibaho

TERVERIFIKASI

Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Tragedi Kanjuruhan, Titik Balik Kebangkitan Timnas hingga Selebrasi Menggetarkan Itu

Diperbarui: 25 November 2024   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selebrasi Marselino Ferdinan (Sumber: Instagram/@marselinoferdinan10

Jika ada yang bertanya, seberapa keren Timnas Garuda Indonesia sekarang ini? Maka saya sepakat mengatakan, "Sangat Keren dan Luar Biasa", sambil mengacungkan dua jari jempol.

Bagaimana tidak keren? The Green Falcons -- julukan timnas Arab Saudi -- menjadi korban di akhir tahun 2024 yang menempatkan Timnas Indonesia 'nyaman' di peringkat tiga di grup C babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, setidaknya hingga matchday ke-7 dan ke-8 saat kontra Australia dan Bahrain di bulan Maret 2025.

Kemenangan atas Arab Saudi menjadi pembuktian keabsahan kebangkitan Sepakbola Indonesia di kancah Asia.

Kemenangan atas pasukan mantan anak asuh Roberto Mancini -- yang kini dilatih oleh pelatih asal Perancis, Herve Renard -- menjadi titik balik dari perjalanan timnas Garuda beberapa tahun terakhir yang mengalami stagnan maupun naik -- turun alias inkonsistensi, serta menumpuknya permasalahan yang terjadi di persepakbolaan tanah air kita.

Timnas kita dikenal dengan timnas yang inkonsistensi selama ini, juga banyaknya kasus-kasus di tubuh PSSI mengakibatkan timnas Indonesia jadi bulan-bulanan, bahkan di Asia Tenggara sendiri, kita masih dianggap tim kemarin sore oleh Thailand, Vietnam, dan Singapura.

Bahkan ada anekdot yang mengatakan bahwa timnas kita setara dengan timnas tetangga, negeri jiran Malaysia dan Filipina. Emang sudi? Yang enggaklah!

Baca Juga: Marselino Ferdinan, Mutiara Lokal di Antara Derasnya Pemain Naturalisasi

Tragedi Kanjuruhan Dibalik Kebangkitan Sepakbola Nasional

Namun itulah faktanya. Sebelum Tragedi Kanjuruhan, kita bisa melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana harapan besar yang melanda sampai ke ubun-ubun kepala dari para penggemar berat Timnas Garuda harus gigit jari di kawasan Asia Tenggara saja.

Dua tahun lalu -- kira-kira begitulah -- perjalanan timnas kita, tidak ada yang berani bertaruh dan berkata dengan jujur -- bahwa Pasukan Garuda akan menjadi bagian di tengah pusaran persaingan di level elite Asia menghadapi babak kualifikasi Piala Dunia 2026.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline