Lihat ke Halaman Asli

Caesar Naibaho

TERVERIFIKASI

Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Sumpah Pemuda, Kurikulum Merdeka dan Budaya Bangsa

Diperbarui: 30 Oktober 2024   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panen Karya Guru Penggerak Angkatan 10, Berbudaya, Mendidik, dan Menghasilkan Karya. dokpri

Tahun 2024 ini Sumpah Pemuda sudah memasuki usia 96 tahun dan pagi itu di hari Senin, 28 Oktober 2024 menjadi hari bersejarah peringatan Sumpah Pemuda. Seperti biasa kita diarahkan untuk mengenakan baju Korpi bagi ASN, lengkap dengan asesories pakaian Adat masing-masing.

Sehingga tampaklah para Guru ini elegan dengan segala pernak-pernik pakaian adat dari berbagai daerah di Sumatera Utara sesuai dengan daerah kelahiran mereka. Ada yang mengenakan Ulos dan Sortali seperti adat Batak Toba, ada yang mengenakan budaya adat Mandailing, Karo, Angkola, Sumatera Barat, dan lainnya.

Disinari matahari pagi yang cerah, upacara berlangsung dengan baik. Panas matahari tidak menggoyahkan peserta upacara untuk berdiri tegak dan mendengarkan naskah pidato Menteri Pemuda dan Olahraga dengan tema "Maju Bersama, Indonesia Raya", yang dibacakan langsung oleh pembina upacara, Kepala Sekolah SMAN 13 Medan.

Sejarah Singkat Lahirnya Sumpah Pemuda

Selama mendengarkan kata sambutan yang berjumlah empat halaman itu, saya bayangan saya mereka-reka berirama seiring dengan kata sambutan yang dibacakan ibu Kepala Sekolah.

Bayangan saya tiba-tiba lari ke pertanyaan "gimana kira-kira suasana kala itu ketika para pemuda melakukan upaya dari seluruh penjuru nusantara untuk bersatu melakukan rapat dan merumuskan isi dari Sumpah Pemuda?".

Pada abad ke-20 Indonesia yang kala itu masih berada dibawah kekuasaan penjajah Belanda, muncul kesadaran dari seluruh pemuda-pemudi Indonesia untuk bersatu melawan penjajah dan memerdekakan Indonesia.

Atas dasar itulah maka organisasi kepemudaan, seperti Jong Java, Jong Sumateranen Bond, Jong Minahasa, Jong Celebes, dan juga Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) melakukan dua kali kongres dan kongres kedua menghasilkan rumusan yang disebut dengan Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda tidak hanya menjadi simbol persatuan tetapi juga menjadi pendorong semangat nasionalisme di kalangan generasi muda Indonesia. Deklarasi ini menandai babak baru dalam perjuangan kemerdekaan dengan mengubah perjuangan lokal menjadi perjuangan nasional.

Kurikulum Merdeka

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline