Lihat ke Halaman Asli

Caesar Naibaho

TERVERIFIKASI

Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

1.1.a.8. Koneksi antar Materi Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara CGP Angkatan 10

Diperbarui: 6 Oktober 2024   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dalam pendidikan guru penggerak angkatan 10 ini, kita disuguhkan materi mulai dari diri dengan membaca Eksplorasi Konsep Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional -- Ki Hajar Dewantara, potret Pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga sekarang.

Dimana saya sebagai Calon Guru Penggerak ditanya dua hal: pertama, Peserta memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) mengenai tujuan dan asas pendidikan; kedua, Peserta menganalisis konsep-konsep pemikiran KHD berdasarkan pengalaman pembelajaran yang berpihak pada murid.

Adapun jawaban saya adalah sebagai berikut: Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini, Pertama, yang paling menarik bagi saya, adalah Semangat para Bupati mendirikan sekolah kabupaten dengan tujuan mendidik para calon pegawai di tahun 1854.

Semangat para calon pegawai ini sungguh menginspirasi, walau sudah usia dewasa, mereka tetap semangata untuk belajar. Di tahun sama, lahir juga sekolah-sekolah Bumi Putera untuk mendidik anak-anak Indonesia yang sudah berusia dewasa juga. Walau mereka sudah bukan anak-anak, namun semangat belajar mereka membuat saya sangat tertarik.

Tujuan Pendidikan dari video pada zaman Kolonial adalah, untuk mengentaskan buta huruf dengan mengajarkan rakyat membaca, menulis, dan berhitung walau hanya seperlunya saja dan terbatas hanya bagi orang-orang pembantu dalam mendukung usaha dagang para Kolonial Penjajah. Juga pendidikan bagi calon mudir, dokter Jawa.

Persamaan antara proses pembelajaran pada zaman Kolonial dengan proses pembelajaran saat ini, adalah: bahwa Kurikulum Merdeka dengan konsep Merdeka Belajar diterapkan sekarang ini bertujuan untuk mengembalikan filosofi pendidikan ala Ki Hajar Dewantara.

Sebelum saya mempelajari Modul 1.1 Pendidikan Guru Penggerak, Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara, saya masih berpikir:

Pemikiran Lama: (1) Anak lahir di dunia seumpama sehelai kertas yang sudah ditulisi, namun tulisan itu masih suram. Pendidik berkewajiban dan berkuasa penuh untuk menebalkan tulisan suram itu; (2) Fokus pada penguasaan materi pembelajaran tanpa melihat kondisi anak; (3) Lebih mengutamakan penguasaan kognitif dan psikomotorik pada pelajaran Informatika; (4) Mengutamakan anak yang lebih pintar mendapatkan nilai diatas KKM.

Namun, setelah saya mendapatkan materi dan mempelajari  modul 1.1 Pendidikan Guru Penggerak Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional -- Ki Hajar Dewantara, ada perubahan dalam mindset saya dalam mendidik dan mengajar. Ada tiga hal yang mengubah pemikiran saya dalam mendidik:

Yang pertama, Pendidikan adalah menuntun, kedua, pendidikan sesuai kodrat alam dan kodrat zaman, ketiga, pendidikan berpihak pada anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline