Lihat ke Halaman Asli

Caesar Naibaho

TERVERIFIKASI

Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Timnas Indonesia, Panas di Awal tapi Melempem di Akhir Turnamen Piala AFF

Diperbarui: 29 Desember 2022   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timnas Indonesia di Piala AFF 2022. (PSSI)


Belum selesai mengulas Piala Dunia Qatar yang barusan selesai dihelat, tibalah pengumuman nama-nama pemenang topil alias topik pilihan 'mencari juara di tanah jazirah' itu, dan saya terheran-heran dengan mekanisme pemilihan pemenang.

Jumlah keterbacaan atau tanda mata dari artikel pemenang memang ribuan, sekilas tak melanggar aturan yang dibuat, namun saya tetap tak percaya kalau ada jumlah views penulis sampai sebanyak itu, apakah karena bantuan para jin, dedemit atau karena kasih sesajen? Entahlah yang pasti PR bagi diri saya untuk mencari cara agar tulisan saya mendapatkan tanda mata yang banyak dari pembaca dunia maya.

Usai turnamen akbar Piala Dunia 2022 Qatar, sekarang kita dihadapkan dukungan pada timnas kesayangan kita, pasukan Garuda Muda yang sedang bertarung di Piala AFF edisi ke-14 di akhir tahun 2022 ini. Mau tidak mau, adalah keharusan untuk mendukung Timnas Indonesia apapun kondisi dan keadaannya.

Rasa nasionalisme kita diuji dalam hal mendukung Shin Tae-yong dan pasukannya, walau pasukan muda yang dia bawa masih jauh dari kata sempurna, namun itulah pilihan pemain yang dipilih untuk bermain di turnamen ini dan mengangkat tropi yang belum pernah diraih, walau sudah 14 kali dipentaskan.

Ya, faktanya bahwa Timnas Garuda Muda Indonesia atau Timnas Merah Putih belum pernah sekalipun mengangkat tropi paling bergengsi untuk negara Asia Tenggara alias gelar juara Piala AFF lambang gelar tertinggi bagi kompetisi sepakbola antar negara se-ASEAN.

Semenjak digelar dengan nama Kejuaraan AFF alias Kejuaraan Federasi Sepak Bola Perbara (ASEAN Football Federation Championship) atau AFF Championship yang sebelumnya bergelar Piala Tiger tahun 1996, karena sponsornya bir Tiger, berubah jadi Piala Suzuki AFF tahun 2008, karena sponsornya berubah lagi, maka ditahun 2022 ini dinamai Piala Mitsubishi Electric AFF atau AFF Mitsubishi Eletric Cup, kini sudah memasuki babak penyisihan grup.

Timnas Indonesia berada satu grup dengan Thailand, Kamboja, Filiphina dan Brunai di Grup A, sehingga bolehlah dikatakan sebagai grup neraka mengingat bagaimana persaingan Timnas Indonesia dengan Thailand selama pagelaran Piala AFF. Rivalitas kedua negara tak dapat dipungkiri lagi akan selalu memunculkan drama-drama dan juga jadi penentu siapa yang jadi juara Piala AFF.

Tentunya masih ingat dengan final Piala AFF 2020 yang dilangsungkan jadi tahun 2021 kemarin karena pandemic bukan? Ya, Timnas Garuda Merah Putih disikat oleh pasukan The Elephants Warrior dengan agregat 2-6, hasil 4-0 saat pertandingan dilangsungkan di leg pertama dan skor 2-2 saat pertandingan dilangsungkan di leg kedua.

Bayang-bayang kekalahan telak itu tentunya masih membekas dan akan terus menghantui perjalanan Garuda Muda yang dibawa oleh Shin Tae-yong yang materi pemainnya masih kebanyakan pemain yang bermain di tahun lalu.

Palingan yang berubah dari skuad Merah Putih yang dibawa oleh pelatih Shin, bergabungnya Jordia Amat dan Sandy Walsh yang resmi dinaturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia sehingga dapat mengenakan kostum merah putih, kostum kebesaran Timnas Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline