Lihat ke Halaman Asli

Caesar Naibaho

TERVERIFIKASI

Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Maroko dan Kelatahan Politik Identitas Negeri Kita

Diperbarui: 16 Desember 2022   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Latah..... Sumber gambar: https://makassar.tribunnews.com/

Anda heran dengan gambar diatas? Klo Anda heran? Sama seperti saya, tapi klo tidak heran, brarti Saya heran melihat Anda yang tidak terheran-heran dengan judul diatas...

Kenapa Saya katakan Saya heran dengan Anda yang tak terheran-heran dengan foto atau gambar diatas? Karena jelas di foto itu bahwa judulnya sangat bombastis dengan ketidak singkronan dan ketidaknyambungan dengan negeri kita...

Terasa latahnya, masa negeri Maroko yang nun jauh dimata, hanya dekat dilayar televisi bisa segitunya kita dukung dengan pake acara doa bersama? Sementara itu kita tau itu hanyalah pertandingan sepakbola semata yang intinya tidak usah dipolitisasi atau dibawa-bawa ke ranah lain selain ranah olah raga...

Klo memang sebatas mendukung, ya sah-sah saja, tapi apakah harus sampai dipolitisasi? Sampai harus diajak untuk berpolitik identitas dengan hanya mendoakan tim yang seagama atau se-warna kulit, se-golongan, atau se-budaya atau se-etnis saja?

Tentu tidak, sepakbola itu adalah bahasa universal, olahraga yang menyatukan segala perbedaan dalam satu tim dengan satu tujuan, menang dengan cara yang sportif dan sesuai peraturan. Kita boleh adu otot, adu strategi, adu badan, adu kuat, adu segalanya, tapi dalam koridor menjunjung nilai-nilai sportifitas.

Ada banyak pelajaran yang seharusnya kita petik dari perjalanan 32 tim yang bertanding di Piala Dunia Qatar 2022 ini, mulai dari babak penyisihan grup, pertandingan 16 besar, mengerucut jadi 8 besar, hingga babak semifinal dan kini menjelang perebutan tempat ke-3 dan siapa Juara Piala Dunia Qatar 2022 ini?

Namun apa yang kita lihat, semakin kemari -- negara lain semakin maju -- negara kita saya menilai makin terpuruk dengan segala politik identitas yang ditunjukkan, seakan-akan pemain atau aktor politik-politik busuk di negeri ini semakin bangga dengan menunjukkan kebodohannya.

Mereka tak peduli, tak berpikir panjang, apa yang mereka buat ini, benar atau tidak? Bermanfaat atau tidak? Tidak bisa berpikir jernih lagi, yang ada di kepala mereka, apa yang bisa dipolitisasi, mainkan terus? Otak mereka seakan-akan tak bisa mencerna lagi, ini unfaedah atau berfaedah? Ini bermanfaat bagi rakyat atau tidak? Yang penting ribak terus, jalan terus, mari kita politisasi apa yang bisa dipolitisasi.

Benar saja, rangkaian kemenangan demi kemenangan yang diraih timnas Maroko di Piala Dunia Qatar ini juga menjadi bahan politisasi sekelompok politikus-politikus identitas di negeri ini. Mereka ambil bagian, sibuk mengajak umat mereka untuk berdoa bersama demi kemenangan timnas Maroko..

Weleh, apa hubungannya bembeng? Timnas Maroko yang main di semifinal, kok malah negeri kita yang repot-repot? Repotnya nga tanggung-tanggung, kalau memang ada niat mendukung, yah dukung dengan normal-normal saja, tak usah sampai berlebihan gitu, ia kan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline