Lihat ke Halaman Asli

Caesar Naibaho

TERVERIFIKASI

Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Bersikap LIHAI Menjaga Stabilitas Keuangan Pasca Kenaikan BBM

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1416580955229938669

Era Baru bukan jaminan BBM bersubsidi tidak naik, siapapun Pemimpinnya mau tidak mau, suka tidak suka harus menaikkan harga BBM bersubsidi dengan dalih untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, terlebih-lebih untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat sederhana, wong cilik dan untuk memperpendek jarak antara si Miskin dengan si Kaya. Intinya, kenaikan harga BBM bersubsidi ini harus membawa perubahan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat kita. Pengalihan subsidi ini harus tepat sasaran kepada pembangunan infrastruktur dan perbaikan kesehatan, pendidikan, perbaikan sarana para nelayan, petani, pengusaha UKM Indonesia serta mampu mendorong penyaluran kredit UMKM, terlebih lagi mampu merubah pola pikir (mindset) bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut adalah untuk mensejahterakan dan dinikmati oleh para masyarakat golongan menengah ke bawah, bukan sekedar cerita retorika.

Usaha nyata Pemerintah Jokowi – JK untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, nantinya adalah untuk menjaga stabilitas keuangan dan stabilitas ekonomi Indonesia agar tetap meningkat di tahun 2015, demikian juga untuk mengalihkan subsidi BBM ke sektor yang lebih produktif. Kenaikan harga BBM bersubsidi ini otomatis juga mengharapkan peran para masyarakat Indonesia agar lebih memahami kenyataan kondisi negara kita yang memang cadangan minyaknya sudah mulai menipis, namun gaya hidup yang terus bergantung kepada BBM dan yang lebih parah, tidak ada pembatasan impor atau penyediaan kendaraan roda dua maupun roda empat sehingga kendaraan roda dua dan empat terus bertambah yang mengakibatkan subsidi BBM meningkat harus segera dientaskan. Keberanian pemerintahan Jokowi – JK dalam membuat kebijakan yang tidak populer dengan memakan buah simalakama kenaikan harga minyak BBM subsidi harus dapa kita terima dengan lapang dada dan bersikap LIHAI dalam mengantisipasinya.

Bersikap LIHAI Menjaga Stabilitas Keuangan Keluarga

Sudah saatnya kita berperan aktif untuk mendukung gerakan Bank Indonesia dalam usaha menjaga stabilitas sistem keuangan (perbankan dan sistem pembayaran) dan juga untuk mengatasi krisis moneter yang sewaktu-waktu menerjang Indonesia. Untuk menekan inflasi dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi, peran gaya hidup kita harus harus kita rubah. Dampak kenaikan BBM subsidi ini sudah terasa bagi kita, khususnya bagi ekonomi keluarga. Oleh karena itu, saya terdorong untuk menuliskan tips LIHAI yang menurut versi saya sangat tepat apabila diterapkan dalam menyikapi dampak kenaikan BBM terhadap kenaikan harga-harga bahan pokok maupun harga barang-barang lain. Walau saya bukan seorang pakar ekonomi atau lulusan Sarjana Ekonomi, namun tulisan ini saya buat sebagai rasa tanggung jawab saya setelah mengikuti acara nangkring bersama Kompasiana dan Bank Indonesia beberapa waktu lalu di Medan.

Gaya hidup juga berpengaruh dalam usaha dan upaya untuk berperan serta menjaga Stabilitas Sistem Keuangan, sehingga tidak terjebak dari segala utang yang akan melilit. Sebagai contoh, kemudahan dan tawaran dari suara-suara manis perempuan lewat telepon sangat sering menggoda saya untuk membukakan kartu kredit dan menggunakannya. Dalam satu hari, saya bisa mendapatkan sms maupun telepon dari perempuan ataupun laki-laki diseberang teleponyang memberikan angin surga, kemudahan-kemudahan proses untuk menggunakan kartu kredit, namun hal itu tidak menarit minat saya, karena saya lebih suka menerapkan gaya LIHAI yang harus saya bagikan disini, seperti:

1.LOGIS

Berpikir LOGIS merupakan sikap kita agar dewasa dalam menentukan pilihan dalam hidup ini. Dalam menyikapi pengaruh kenaikan BBM ini, berpikir dengan menggunakan logika, rasional dan masuk akal adalah pilihan tepat untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan ekonomi kita. Dengan berpikir logis, kita mampu membedakan dan mengkritisi kenapa harga BBM ini harus naik, jangan mudah terpengaruh oleh provokasi dari orang-orang tertentu yang tidak menginginkan kebijakan ini. Jokowi dengan tegas mengatakan bahwa kenaikan harga BBM ini untuk mengurangi subsidi yang dihambur-hamburkan sia-sia, sebab si Miskin semakin miskin dan si Kaya semakin kaya, karena tidak ada pembatasan siapa pemakai BBM dan tidak ada pemikiran oleh rakyat untuk mengadakan gerakan berhemat atau gerakan untuk mencari dan menggunakan sumber minyak yang lain, semua bergantung kepada Bahan Bakar Minyak, sementara untuk pembangunan infrastruktur terkendala karena tidak ada biaya. Jokowi telah berjanji bahwa subsidi BBM yang dipangkas sebesar Rp.2000/liter dari total subsidi BBM tahun 2015 yang telah di APBN-kan Rp. 291,5 triliun akan menghasilkan Rp. 92 triliun yang dapat digunakan untuk membangun fasilitas pendidikan, sarana transportasi, pemberian bantuan langsung tunai kepada rakyat miskin lewat tiga kartu sakti, Kartu Indonesia Pintar, Sehat dan Sejahtera. Juga untuk memenuhi ambisi Jokowi untuk memajukan Negara Indonesia dengan Tol atas laut yang dapat menghubungkan Jakarta – Surabaya, pengembangan desa tertinggal, hingga ambisi-ambisi lain Jokowi yang tentunya sangat membutuhkan anggaran.

2.Investasi

Invest yang artinya menanamkan bunga adalah pola pikir yang perlu diterapkan dalam menghadapi ancaman krisis moneter ini. Menginvestasikan uang untuk jangka waktu yang panjang adalah pilihan dalam menjaga stabilitas keuangan keluarga. Mengencangkan ikat pinggang dengan menyisihkan sebagian dari penghasilan atau pendapatan adalah cara jitu dalam membantu mengawetkan aset untuk masa depan. Ini sesuai dengan keinginan Bank Indonesia yang memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter dengan instrumen suku bunga. Bank Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan berimbang. Investasi yang dilakukan dapat beragam, seperti yang saya lakukan adalah investasi dengan membeli lahan untuk masa depan, meskipun banyak jenis investasi, investasi dibidang kesehatan, pendidikan anak harus dimulai dari sekarang. Jenis Investasi mulai dari tabungan, deposito, reksadana, saham, forex, emas hingga properti adalah pilihan untuk menjaga stabilitas ekonomi keluarga, agar masa depan anak-anak masa depan Indonesia terjamin.

3.Hemat dan Tabung

Hemat adalah berhati-hati dalam menggunakan uang, barang, BBM, Air, dan sebagainya. Sikap hemat sangat dibutuhkan saat ini untuk menyikapi kenaikan harga segala bahan atau barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM. Sikap hemat dengan menabung sedikit demi sedikit serta mencari tambahan penghasilan dengan memanfaatkan akal, budi, lahan dan modal akan mampu mengatasi krisis yang ditimbulkan akibat kenaikan harga BBM ini. Disamping peran Pemerintah, peran pribadi masyarakat untuk menggerakkan sikap hidup Hemat dan Tabung adalah jenis partisipasi yang baik untuk mengatasi multi krisis di Negeri kita ini. Sesuai dengan peran vital Bank Indonesia dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan. Berhemat dan Menabung adalah aktivitas yang lebih baik daripada berkredit. Kredit lebih banyak resiko yang harus kita hadapi daripada menabung sedikit demi sedikit dan berhemat dengan tidak membeli barang-barang yang tidak terlalu penting atau menghambur-hamburkan uang untuk jalan-jalan.

4.Action

Less Talk To Do More, kebijakan telah diketuk oleh Pemerintahan Jokowi. ibarat Ludah yang sudah dikeluarkan tidak dapat ditelan lagi. Memang ada pro dan kontra akibat kebijakan ini, sekarang tindakan dan unjuk nyata kita untuk mendukung program Pemerintah sangat ditunggu. Menyingkapi dengan posifit langkah Jokowi – JK adalah suatu hal yang membanggakan, bukan dengan anarkis, demonstrasi yang berlebihan seperti yang ditunjukkan oleh teman-teman mahasiswa. Gerakan perubahan memang sangat membutuhkan pengorbanan, saya percaya kejujuran dan kinerja Jokowi selama menjadi Bupati hingga Gubernur DKI Jakarta tidak akan pudar walau sudah jadi Presiden. Keberpihakan beliau bersama pak JK akan kesejahteraan masyarakatnya akan dibuktikan dengan pemanfaatan subsidi BBM yang telah dipangkasnya. Mari kita tunggu kinerja dan gebrakan beliau, sembari kita tetap bekerja sesuai dengan profesi dan keahlian kita.

5.Indonesia yang lebih baik

Meminjam perkataan Bung Karno “Jangan tanya apa yang negara berikan kepada kamu, tapi tanyalah apa yang dapat kamu berikan kepada negaramu.” masih relevan diutarakan demi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi negara kita ke arah yang lebih baik. Stabilitas sistem keuangan menjadi sasaran yang penting dalam kebijakan ekonomi keuangan Indonesia saat ini, sehingga pengalaman pahit krisis moneter yang menimpa Indonesia di tahun 1997 dan puncaknya tahun 1998, dimana negara kita benar-benar ambruk sehingga kualitas Sumber Daya Manusia yang dihasilkan 16 tahun yang lalu dapat kita lihat sekarang bagaimana kualitas mereka saat kita berkomunikasi ataupun saat mengadakan proses belajar mengajar. Terlihat anak-anak kita disekolah beda kualitasnya dengan yang sudah tamat setara SMA. Sampai-sampai saya berpendapat bahwa itu adalah warisan krisis moneter, anak-anak yang lahir dan tumbuh jaman itu trauma, kurang gizi? ini yang perlu dihindari demi Indonesia yang lebih baik.

Ya udah, menurut saya segitu saja dulu. Intinya, LIHAI jika diartikan adalah Cerdik seperti kancil, Pintar, cekatan dan pandai dalam menggunakan uang dalam kehidupan sehari-hari sehingga Lima Peranan Bank Indonesia dalam memelihara stabilitas sistem keuangan, yaitu:

1.Sebagai penjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka dapat dilaksanakan dengan baik.

2.Memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan dengan mekanisme pengawasan dan regulasi yang efektif dapat ditegakkan untuk kesejahteraan.

3.Memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, sehingga tidak terjadi kredit macet yang dapat menimbulkan resiko yang bersifat menular (contagion risk) sehingga menimbulkan gangguan yang bersifat sistematik.

4.Memiliki kewenangan untuk mengakses informasi-informasi yang dinilai dapat mengancam stabilitas keuangan. Melalui pemantauan secara macroprudential, Bank Indonesia dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan.

5.Memiliki fungsi sebagai jaring pengamanan sistem keuangan dalam mengelola krisis guna menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan.

Sudah siapkah kita menerapkan gaya hidup LIHAI untuk menjaga stabilitas keuangan kita pasca kenaikan harga BBM bersubsidi senilai Rp. 2000? Hanya dua ribu saja kok? Salam Perubahan, mari kita pastikan Subsidi BBM senilai Rp. 92 triliun tepat sasaran, tepat guna, berdaya guna dan berdampak pada kesejahteraan Rakyat Indonesia, bukan membuka celah korupsi baru. Semoga...!!!

[caption id="attachment_336991" align="aligncenter" width="300" caption="Saat Nangkring bersama Kompasiana dan Bank Indonesia di Medan, bersama-sama menjaga stabilitas keuangan nasional"][/caption]


Sumber berita :

www.bi.go.id

www.tribunnews.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline