Alhamdulillah...kegiatan Pendmpingan Individu ke-5 (PI-5) oleh Ibu Megawati dalam mendampingi Calon Guru Penggerak angkatan ke-7 telah selesai saya jalani tadi pagi. Rasa lega hadir di dalam diri saya, karena akhirnya saya telah sampai di titik ini. Sampai saat ini saya sudah banyak belajar di dalam Pendidikan guru penggerak, salah satu yang saya pelajari adalah teknik TIRTA sebagai langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan perckapan coaching dalam supervisi akademik. Dimana ada 3 tahap kegiatan dalam supervisi akademik, yaitu pra observasi, observasi, dan pasca observasi.
Di PI-5 ini kegiatan difokuskan pada langkah observasi dan pasca observasi. Saya sebagai CGP berperan menjadi coach dan rekan sejawat saya, yaitu Ibu Suci Indah merupakan coachee, guru kelas IB yang bersedia menerima kegiatan supervisi akademik dari saya. Dalam kegiatan observasi saya duduk di kelas tepat Ibu Suci mengaar untuk melihat bagaimana proses pembelajaran yang beliau lakukan, sembari saya membuat data atau catatan kecil untuk melihat sejauh mana kegiatan yang dilakukan bu Suci berjalan, apakah sesuai dengan rencana yang beliau buat, dan apakah hasilnya mencapai tujuan yang telah beliau tetapkan sebelumya.
Setelah proses pembelajaran itulah saya melakukan percakapan dalam rangka kegiatan pasca observasi. Dalam pembicaraan itu saya menerapkan metode TIRTA, yang merupakan singkatan dari Tujuan, Identifikasi, Rencana tindakan, dan Aksi. Percakapan yang dilakukan dengan teknik ini bertujuan untuk menggali dan memunculkan potensi yang ada di dalam diri coachee, sehigga coachee mampu melakukan refleksi untuk menilai sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai dan apakah masih ada kekurangan yang ada dlam pembelajaran yang sudah dilakukan, ketika muncul kekurangan atau masalah yang beliau rasakan, maka solusi yang didapatkan juga berasal dari pemikiran si coachee itu sendiri, sehingga coach hendaknya tidak melakukan intervensi apalagi intimidasi terhadap coachee, karena berhasil atau tidaknya proses coaching itu tergantung dari keberhasilan coach untuk memunculkan ptensi dari seorang coachee.
Ibu Megawati selaku PP (Pengajar Paktik) sangat baik dalam memberikan arahan kepada saya, sehingga alhamdulillah saya dapat menjalankan fungsi saya sebagai coach dengan baik, hanya saja beliau megatakan bahwa ke depanya saya harus menyampaikan data hasil observasi saya kepada coachee, dimana hal itu tadi terlewatkan oleh saya. Untuk itu pada kesempatab kali ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Megawati selaku PP dan Ibu Suci Indah selaku guru (coachee), semoga ke depannya saya bisa melakukannya dengan lebih baik demi kemajuan peserta didik dan kemajuan pendidikan Indonesia, aamiin...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H