Lihat ke Halaman Asli

Agus Subali

Penikmat keheningan.

Oppenheimer, Nuklir, dan Kesempatan Merdeka Indonesia

Diperbarui: 4 Agustus 2023   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Visual ledakan nuklir di Hiroshima 6 Agustus 1945. Sumber: AFP PHOTO/HIROSHIMA PEACE MEMORI via Kompas.com

Senin, 16 Juli 1945, pukul 05.29 pagi hari waktu Amerika, dari jarak tiga puluh dua kilometer, Robert Oppenheimer--pemimpin riset Proyek Manhattan--menyaksikan uji coba bom nuklir di gurun pasir Alomordo, New Mexico, Amerika Serikat. 

 Dia mencatat keadaan riil dan bukan hiperbola; Cahaya kebiruan menyilaukan membakar angkasa, gelombang kejut memporandakan bukit dan bangunan yang berdiri, pasir gurun menjadi lelehan seperti kaca, dan tiang menara baja menjadi uap."Now I am become death, destroyer of world," Kata Oppenheimer.

-----

 Pada 1933, tokoh Nazi, Hitler, menjadi orang nomor satu di Jerman. Saat Jerman dalam kondisi merana. Luluh lantak akibat kalah di Perang Dunia I. Lebih dari 24% rakyatnya menganggur.

Hal pertama yang dilakukan Hitler adalah menyalakan mesin-mesin pabrik. Tujuannya menyerap tenaga kerja sebanyak banyaknya. Dan memang benar, 6,1 juta pengangguran mendapat lapangan kerja. 

Popularitas Hitler meningkat pesat. Namun, dibalik itu ada tujuan tersembunyi: memprodukasi alat perang untuk balas dendam.

Rakyat Jerman yang semula putus asa menemukan harapan baru. Hitler, pemimpin partai ultra kanan menjadi juru selamat ekonomi dan harga diri Jerman. 

Rakyat Jerman siap membuang kebebasan demokrasi untuk ditukar dengan pemerintahan otoriter. Rakyat beralasan "Setidaknya mereka bebas dari kelaparan sejak Hitler memerintah."

Pada 1936 militer Jerman di bawah Hitler bergerak liar. Austria yang ringkih jadi sasaran pendahuluan. Austria dengan mudah jatuh di tangan Hitler. Disusul Cekoslowakia.  Rakyat Jerman mendapatkan rasa percaya diri lagi. Invasi Hitler mendapat sokongan penuh.

Hitler dengan Nazi-nya mulai melihat cakrawala lebih jauh: seluruh Eropa. Pada 1939 drama sesungguhnya dimulai. Hitler menginvasi Polandia. Tentaranya membanjir seperti air bah.

Menginvasi seluruh Eropa adalah tujuan utamanya. Hitler tidak omong kosong.  Setelah Austria, Cekoslovakia, dan Polandia berlanjut Norwegia, Denmark, Belanda, Belgia, Prancis, Ukraina, Yugoslavia, Yunani, dan Rusia. Di Inggris, Hitler menemui kesulitan.

Tidak hanya itu, Hitler juga mengampanyekan anti semit. Penangkapan orang-orang Yahudi yang oleh Hitler dikatakan sebagai biang keladi kalahnya Jerman di Perang Dunia I. 

Sebanyak 6 juta orang Yahudi dibunuh secara sistematis. Sehingga banyak pelarian Yahudi lari ke seluruh penjuru Eropa bahkan Amerika.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline