Pada 1492 seorang petualang Italia yang disponsori Kerajaan Spanyol mendarat di pantai Bahama. Dirinya menjumpai penduduk yang tanpa senjata dan sangat ramah menyambut mereka. Sang petualang tersebut berfikir "hanya dengan 50 orang saja pastinya dapat menaklukkan semuanya dan membuat mereka melakukan apa saja yang kita mau"
Petualang--kurang ajar--tersebut bernama Christopher Columbus. Satu spesies Homo Sapiens yang terkenal dalam sejarah dunia dan namanya ditulis dengan dedikasi: Penemu Dunia Baru! Tahun berikutnya dia datang dengan tujuh belas kapal dan 1500 serdadu. Menangkapi penduduk yang tidak bersalah, menyeret mereka ke kapal dan menjadikan mereka budak: Perdagangan budak lintas Atlantik dimulai.
-------
Barangkali tidak pernah terpikir di benak penduduk kepulauan Karibia, manusia bisa membunuh manusia atau menangkapi manusia untuk sebuah kesenangan dan keuntungan pribadi. Tak ada dalam kebudayaan mereka--dan itu diluar nalar.
Sama seperti tragedi burung dodo (Raphus cucullatus) di pulau Mauritius, pedalaman Samudera Hindia. Burung dodo hidup dengan keterisolasian sempurna. Dalam evolusinya dirinya tidak mempunyai musuh alami.
Akibatnya dia tidak mengembangkan sayap untuk terbang, karena memang tidak perlu. Malapetaka muncul saat pelaut Belanda datang pada 1598.
Burung dodo, tidak pernah takut pada manusia, karena tidak pernah kontak dengan spesies ini sebelumnya. Sehingga dengan mudahnya ditangkapi untuk digoreng atau dibakar. Pada 1693 burung kerabat merpati ini dinyatakan punah. Satu kesalahan burung dodo, terlalu akrab dengan manusia--spesies paling invasif di Bumi.
Kembali ke cerita penduduk Karibia. Banyak literatur menyebut mereka--orang-orang polos itu "biadab" sedangkan pemburu budak disebut "beradab". Christopher Columbus, sang makelar budak, catatan hidupnya, sebelum menjelajah bukan seorang kriminal. Hidupnya biasa-biasa saja,vnormal.
Saat dewasa dia dekat dengan pemimpin Spanyol. Sejatinya dia punya kedudukan terhormat. Dia punya akses ke elit penguasa. Dia gemar mempelajari matematika, astronomi, kartografi dan ilmu navigasi dan satu hal: dia terdidik! Namun tingkah polahnya sungguh keterlaluan dilihat dari kaca mata kemanusiaan saat ini dan juga era itu.
Bagi Columbus bisa jadi keramahan penduduk Karibia tak terbayang sebelumnya. Tidak masuk akal bagi otaknya yang culas. Mana ada manusia yang begitu "tidak mementingkan untung rugi".
Sebagaimana dia dan komunitasnya waktu itu yang memuja keuntungan. Dalam catatannya dia menulis "saat kami meminta sesuatu yang jadi milik mereka, mereka tidak pernah menolak. Sebaliknya mereka menawarkan berbagi dengan semua" Orang dengan kebaikan super maximum itulah yang dibalas dengan penangkapan untuk dijadikan budak, dijual ke Eropa demi sebuah keuntungan pribadi.