Lihat ke Halaman Asli

Agus Salim

Penulis paruh waktu

Ponari si Dukun Cilik Nasibmu Kini

Diperbarui: 18 November 2018   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda tentu masih ingat dengan Ponari, tahun 2019 merupakan tahun kemunculan Ponari dukun cilik pemilik batu ajaib. Anak yang pada waktu itu duduk di kelas tiga SD, dalam waktu singkat langsung menjadi pusat perhatian, karena penomena batu ajaib yang ia temukan saat hujan deras, itu semua bermula ketika batu yang ia temukan di buang oleh neneknya. 

Namun keesokan harinya secara ajaib batunya berada di atas meja, batu itu pun ia celupkan ke dalam air untuk diminum tetangganya saat ia menjenguk tetangganya yang sedang sakit, dan tetangganya tersebut langsung sembuh, dari situlah berita menyebar ke seantero negeri, orang-orang dari berbagai daerah pun berlomba-lomba untuk mendapatkan kesempatan berobat kepada sang dukun cilik, dengan karcis Rp5000, ribuan orang setiap harinya memenuhi area dusun Kedungsari, desa Balungsari, kecamatan Megaluh, Jombang tempat tinggal si bocah. 

Walaupun prakteknya sempat ditutup karena ada beberapa pasien dan pedagang meninggal dunia akibat kelelahan, namun akhirnya prakteknya dibuka beberapa minggu kemudian. Dari hasil prakteknya, sekurangnya ia dapat membeli tanah seluas lima hekoare, membangun mushola, dll.

Namun bagaimana nasib si dukun cilik itu sekarang?

Seperti dilansir laman tribunjogja.com pada 14 juli 2018, bocah fenomenal itu mempunyai kehidupan normal layaknya anak remaja lain seusianya, dia gemar bermain game dan menunggangi motor, menurut penuturannya, kendati prakteknya masih buka hingga sekarang, ia juga berencana membuka usaha dan menanam buah-buahan di kebunnya. 

Remaja dengn potongan rambut mohawk itu pun mengungkapkan bahwa pengunjung prakteknya sudah sngat jarang sekali sekarang ini. Namun dia sangat bersyukur dengan kehidupan normalnya saat ini, karena pada waktu itu ia tidak dapat bermain dan berkumpul dengan keluarganya karena waktunya habis digunakan untuk melayani pasiennya.

((Agus Salim))

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline