Lihat ke Halaman Asli

Agus Salim

Penulis paruh waktu

Membentengi Anak dari Paham Terorisme Sejak Dini

Diperbarui: 16 Mei 2018   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(nasionalisme.co)

Sepekan ini masyarakat Indonesia dikejutkan oleh serentetan teror. Mako Brimob, Gereja Surabaya, Rusun Sidoarjo, dan Mapolda Riau.

Selain korban dan motif pelaku, yang menjadi sorotan saat ini adalah pelibatan anak-anak di bawah umur dalam aksi bom bunuh diri.

Tentu kita tak habis pikir, orang waras mana yang tega mengikatkan bom di pinggang anaknya, meledak, dan tewas meengenaskan. Kenyataan tersebut membuat kita berpikir betapa 'berhasilnya' doktrin yang diterapkan para instrukturnya, sehingga orang tua dapat melakukan hal se tega itu mengajak darah daging mereka sendiri.

Kita mungkin harus mulai menyadari pentingnya pendidikan sejak dini mengenai bahaya terorisme dan cara menghindari paham tersebut.

Layaknya pendidikan seks sejak dini, Membentengi anak dari paham terorisme sedikitnya dapat membentuk karakter dan pola pikir anak tentang hal tersebut. Anak diharapkan dapat tersadar bila mana di suatu kesempatan dicekoki oleh paham terorisme.

Menelisik yang terjadi di Irak, Syria, dan Afganistan, anak anak dididik secara sadar untuk melakukan latihan militer dan menenteng senjata ke mana-mana layaknya orang dewasa.

Oleh karena itu, diharapkan  pemerintah dapat menyisipkan pendidikan bahaya terorisme pada kurikulum sekolah dimulai dari sekolah dasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline