Menyimpan Sejuta Harapan, Dambaan Normalisasi Aliran Sungai Rampah Tanpa APBD
Sergai,
Salah satu kunci keberhasilan membangun sebuah daerah adalah kerjasama yang baik antara seluruh pihak dengan pemimpin daerah tersebut. Salah satunya kerjasama dalam mengatasi banjir yang kerap terjadi setiap tahunnya.
Banjir bukanlah bencana yang asing bagi kita, merupakan dampak dari pemanasan global dan juga curah hujan yang tinggi, penyempitan sungai dan pendangkalan sungai. Berbagai upaya preventif dilakukan untuk mengatasi masalah banjir, salah satunya dengan melakukan normalisasi sungai.
Tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bupati dan Wakil Bupati Serdang Bedagai (Sergai) H Darma Wijaya dan H Adlin Tambunan atasi masalah banjir di Sergai dengan menggandeng perusahaan-perusahaan.
Konsep kerjasama gotong-royong dalam mengatasi musibah banjir ini menyimpan sejuta harapan dari kalangan masyarakat yang akan menerima manfaatnya. Dalam hal membangun daerah tidak selamanya harus mengandalkan APBD semata, namun peran serta gotong royong juga sangat dibutuhkan.
Kepada wartawan, Rabu (18/5/2022) melalui pesan singkat WhatsApp Syaifuddin Ketua Komunitas Masyarakat Peduli dan Pecinta Sungai (Komppas) mengatakan bahwa aliran sungai Sei Rampah - Tanjung Beringin akibat dari penyempitan aliran sungai mengakibatkan bencana banjir telah melalui proses normalisasi.
"Aliran sungai Mangga Dua , Kampung Manggis hingga Sei Telang atau Sei Lalang telah mengalami proses normalisasi sepanjang 2000 meter, selanjutnya aliran sungai Tanjung Beringin Dusun 1 Keramat Asam menuju Rimba Sekampung sekitar 1000 meter aliran sungai. "
"Dan akan disusul dengan aliran sungai Desa Sei Rejo dengan target pengerjaan normalisasi sepanjang 1.000 meter dengan total keseluruhan target normalisasi tahap 1 sepanjang 4.000 meter aliran sungai, " papar Syaifuddin.
Dari tangan Bupati dan Wabup Sergai Darma Wijaya dan Adlin Tambunan yang akrab dengan panggilan Dambaan, lanjut Syaifuddin bahwa Dambaan telah menggandeng 20 perusahaan dengan total dana yang terkumpul sekitar 500 juta.
"Dari dana 500 juta itu, diharapkan mampu mengurangi resiko banjir untuk pemukiman dan persawahan masyarakat di sekitar lokasi, mengatasi banjir di Sei Rampah- Tanjung Beringin, sebab debit air sudah mengalir deras ke laut, " katanya.