Surat untuk putriku.
Hari Rabu, 05 Februari 2014, pukul 13.00 WIB ayah berangkat dari kota manis Pangkalanbun, Kalimantan Tengah dan pada pukul 21.00 WIB sampai di kota minyak Cilacap, Jawa Tengah. Perjalanan darat dan udara dengan jarak tempuh kurang lebih 900 km untuk melihat dan mendampingi Bunda melahirkanmu ke dunia putriku. Hari Kamis, 06 Februari 2014 pukul 20.20 WIB betapa bahagianya ayah mendengar tangisanmu lahir ke dunia ini dengan sehat dan selamat.
Wahai putriku, Earlyta Anindya Hermawan, begitu ayah dan bunda memberimu nama.
Lytaku sayang . . .
Lytaku cinta . . .
Kau buah hatiku . . .
Kau peri kecilku . . .
Tak ingin aku melihatmu bersedih
Tak ingin aku melihatmu menangis
Inginku selalu melihatmu tersenyum bahagia . . .
Lytaku . . .
Sesungguhnya lagu yang selalu ayah nyanyikan tak mampu mengungkapkan betapa sayang dan cinta ini untukmu putriku. Ayah juga selalu berharap tidak ada kesedihan dan air mata yang jatuh menetes di pipimu.
Semoga kelak kesuksesan dan kebahagiaan selalu kamu dapatkan.
Ayah meminta maaf belum bisa menjadi ayah yang baik untukmu. Namun, yakinlah ayah akan selalu ada untukmu, baik dikala suka atau pun duka.
Semangatlah belajar, dan teruslah kejar mimpimu. Ayah yakin Lyta pasti bisa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H