Lihat ke Halaman Asli

Agus Sugiarta

Gembala Komunitas Marginal

Pernikahan Kudus: Etika dan Prinsip untuk Menghadapi Tantangan

Diperbarui: 2 November 2024   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi/Agus

Pernikahan adalah sebuah institusi yang kudus, dirancang oleh Allah sebelum adanya gereja. Dalam konteks ini, penting untuk memahami betapa seriusnya komitmen yang diambil oleh pasangan. Namun, belakangan ini, kita sering mendengar tentang perceraian dalam kalangan pasangan Kristen, yang sangat mengkhawatirkan. Tujuan tulisan ini adalah untuk memberikan edukasi bagi mereka yang akan menikah dan pasangan yang sudah menikah, agar memahami pentingnya menjaga etika dalam pernikahan untuk mengatasi berbagai tantangan.

Konsep Pernikahan dalam Pandangan Teologis

Secara teologis, pernikahan memiliki makna yang dalam. Dalam Matius 19:4-6, Yesus mengajarkan bahwa "Apa yang dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia." Pernikahan bukan hanya sekadar ikatan sosial, tetapi juga sebuah sakramen yang mencerminkan cinta dan komitmen yang abadi. Berbagai denominasi Kristen menekankan bahwa pernikahan seharusnya berlangsung seumur hidup, hingga maut memisahkan. Menurut N.T. Wright dalam bukunya "The New Testament and the People of God," pernikahan mencerminkan hubungan antara Kristus dan Gereja. Ini menunjukkan bahwa kesatuan dalam pernikahan adalah sesuatu yang suci dan harus dijaga dengan baik.

Etika dalam Pernikahan

Menjaga etika dalam pernikahan sangat penting untuk menghadapi berbagai tantangan. Salah satu prinsip dasar adalah komunikasi yang terbuka. H. Norman Stoner dalam "The Art of Communication in Marriage" menekankan bahwa kejujuran dan transparansi adalah fondasi dari hubungan yang sehat. Selain itu, saling menghormati dan pengertian antara pasangan adalah kunci untuk menciptakan suasana yang harmonis. Gary Chapman, dalam "The 5 Love Languages," menunjukkan pentingnya mengetahui cara pasangan mengungkapkan cinta agar setiap individu merasa dihargai dan dicintai.

Aspek Hukum dan Komunitas

Mengetahui aspek hukum pernikahan juga merupakan hal yang tak kalah penting. Pasangan perlu memahami hak dan kewajiban mereka, baik secara hukum maupun dalam konteks agama. Dukungan dari komunitas, termasuk gereja, sangat vital dalam memberikan bimbingan dan dukungan. John Smith dalam "Marriage Law in the 21st Century" menyoroti perlunya kesadaran akan hukum untuk melindungi hak pasangan. Michael Johnson dalam "Community and Marriage" menekankan peran komunitas dalam mendukung pernikahan yang sehat dan bahagia.

Menghadapi Tantangan dalam Pernikahan

Setiap pernikahan pasti menghadapi tantangan. Mengatasi konflik dengan cara yang sehat adalah hal yang sangat penting. John Gottman, dalam bukunya "The Seven Principles for Making Marriage Work," menawarkan teknik penyelesaian konflik yang dapat membantu pasangan bertumbuh bersama. Selain itu, tidak ada salahnya mencari bantuan profesional melalui konseling jika diperlukan. William Madsen dalam "The Marriage Counseling Workbook" memberikan panduan yang berguna untuk pasangan yang ingin memperbaiki hubungan mereka.

Kesimpulan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline