Anak adalah harta yang tak ternilai bagi orangtua. Kadang seorang anak dinantikan bertahun-tahun kelahirannya, akan tetapi disia-siakan tanpa unsur kesengajaan. Dan apa jadinya jika salah pengasuhan membuat anak tidak dapat berbicara. Kedua orang tua yang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Ada yang bekerja mencari nafkah, berangkat sebelum matahari terbit atau sebelum anak bangun tidur, dan kembali setelah matahari tenggelam atau anak sudah tidur kembali. Mereka sama sekali tidak berinteraksi dengan anak balita, terutama di daerah perkotaan.
Usia anak balita mulai berbicara sekitar 1 tahun. Lalu apa jadinya jika sang anak balita, sudah berusia 2,5 tahun, tidak bisa mengucapkan kata-kata yang mudah sama sekali.
Masalah pemicu hal tersebut :
1. Adanya penyakit dalam diri anak.
Kedua orang tua mesti concern terhadap hal tersebut dan mengkonsultasikan dengan dokter terdekat. Agar dapat diambil langkah-langkah berikutnya untuk menyembuhkan sang anak
2. Kurangnya anak balita dilatih dan diajak bicara oleh orang tua
Jika setelah dikonsultasikan ternyata anak balita tersebut ternyata normal. Maka penyebab utamanya adalah tak ada orang
yang mengajak balita tersebut berbicara
Solusi yang diberikan :
1. Diskusi antara orang tua balita tersebut
Siapa yang mencari nafkah di luar rumah. dan siapa yang merawat serta mendidik anak. Jika ternyata kedua orang tua tersebut sama - sama sibuk mencari nafkah serta meniti karir. Ditunjuklah seorang baby sitter yang mumpuni mengasuh anak dan mengajar anak berbicara. Walaupun sebenarnya seorang ibu adalah madrasah terbaik anaknya. Ilmu yang dimiliki sang ibu sangat berpengaruh kepada tumbuh kembang sang anak.
Jika tidak ada dana untuk memperkerjakan baby sitter. Maka salah satu orang tua lah yang merawat anak dan mengajak bicara yang sang anak.
2. Jauhkan anak dari gadget / ponsel dan tab.
Gadget hanya membuat sang balita malas berbicara. Otot sekitar rahang tidak dilatih untuk menggerakkan dan menghasilkan suatu bunyi dan kata. dan menyebabkan otot menjadi kaku. Perhatikan hal tersebut sebelum terlambat. Orang tua dapat memberikan mainan yang menggerakkan motorik badan sang balita, jika telah lelah mengurus sang balita. Suami juga wajib memperhatikan dan membantu pekerjaan sang istri di rumah.
3. Ajak sang balita untuk berbicara dengan menatap kedua mata
Tatapan sang ibu dengan balita adalah tatapan cinta kasih. Dengan mengajak dan melatih sang anak untuk berbicara akan membuat otot2 rahang dan pita suara menjadi terlatih mengucapkan kata.
Mudah-mudahan berhasil dengan tips di atas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H