Lihat ke Halaman Asli

Agus Setiyanto

Wiraswasta

Pekerjaan Tidak Sesuai Bidang Studi? Perhatikan hal berikut ini

Diperbarui: 1 April 2021   05:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mendapatkan Pekerjaan adalah dambaan bagi setiap siswa atau mahasiswa yang telah lulus SMKN dan Universitas. Ilmu yg telah lama dipelajari dapat diaplikasikan pada dunia kerja. Namun ada kalanya karena kurangnya lowongan pekerjaan serta kebutuhan ekonomi yang mendesak, mau tidak mau, suka tidak suka kita melamar pekerjaan tersebut dan diterima. Al hasil ilmu yang dipelajari pun tidak digunakan sama sekali.  

Kesenjangan jumlah tenaga kerja dan lowongan kerja yang tersedia, sedikit banyak akan berpengaruh terhadap hal tersebut. Ya, ilmu yang dimiliki tidak bisa diterapkan. Manusia sebagai makhluk yang diberi akal oleh Tuhan semesta alam tentu memiliki kemampuan lebih dibanding makhluk lain. Tak ada salahnya mencoba dan mempelajari ilmu lain, karena sejatinya ilmu di dunia ini sangat luas dan tak bertepi. Memang tak dapat dipungkiri ada sesorang yang sama sekali tidak sanggup mempelajari ilmu yang berhubungan dengan angka. Di sisi lain memiliki daya hafal yang cukup tinggi dan kemampuan berkomunikasi yang baik. Setiap siswa dan mahasiswa semestinya menganalisa terlebih dahulu apa kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.

Ketika menerima tawaran kerja, jangan lupa hal berikut, Ada perkataan mulia dari manusia yang mulia, "Serahkan urusan pada ahlinya, jika tidak, maka tunggu kehancurannya". Untuk itu seseorang yang sudah memiliki label sebagai karyawan senantiasa meng-update ilmu yang dimiliki agar sesuai dengan lingkup kerjanya. Jangan sampai makan gaji buta dan menzalimi perusahaan.

Dengan menambah keterampilan, soft skill, selalu jujur dan tidak khianat dalam bekerja, kita bisa menjadi andalan dalam perusahaan tersebut. Karena Kejujuran saat ini mahal harganya. Dan Jangan juga dilupakan bahwa semakin bertambahnya ilmu janganlah tinggi hati.

Seperti kata pepatah,

Semakin banyak ilmu yang dipelajari, semakin memahami, bahwa diri ini adalah hakikatnya tidak mengetahui.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline