Lihat ke Halaman Asli

Agus Nur Mahdi

Menabung Catatan

Mengeksplorasi Psikologi Sastra dalam Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang

Diperbarui: 10 Juli 2023   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.instagram.com/p/Cm_aBZYyBsy/?igshid=YmM0MjE2YWMzOA%3D%3D

Psikologi sastra dalam film melibatkan analisis dan pemahaman tentang aspek-aspek psikologis yang mendasari karakter dan cerita dalam film. Pendekatan ini melibatkan penelusuran motivasi, konflik internal, dan perkembangan karakter tokoh-tokoh utama dalam film. Melalui pemahaman tentang keadaan mental, emosi, dan persepsi tokoh, psikologi sastra dalam film memungkinkan kita untuk memahami dinamika hubungan antar karakter, konflik yang mereka hadapi, serta pertumbuhan dan perubahan karakter tokoh tersebut sepanjang alur cerita. 

Dengan menerapkan prinsip-prinsip psikologi dalam analisis film, kita dapat menggali kedalaman emosional dan psikologis yang terkandung dalam karya film, serta memahami implikasi psikologis yang terkait dengan tema dan pesan yang disampaikan melalui medium tersebut.

Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang


Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang adalah sebuah film drama Indonesia tahun 2023 yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Film ini merupakan sekuel dari Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (2020). Film yang tayang di bioskop Indonesia mulai pada 2 Februari 2023 ini dibintangi oleh Sheila Dara Aisha, Jerome Kurnia, Lutesha, Rio Dewanto, Rachel Amanda, dan Ganindra Bimo.

SPOLIER ALERT!

Pastikan Anda sudah meononton film ini secara legal sebelum melanjutkan membaca ya.

Di bawah ini, mengeksplorasi beberapa aspek psikologi sastra, terutama dalam hubungan antar karakter dan perjalanan emosional yang dialami oleh karakter utama, Aurora.

1. Pertengkaran dan Kemarahan:

Pertengkaran hebat antara Jem dan Aurora mengungkapkan sisi lain dari kekasihnya yang tidak bisa mengontrol emosinya. Kemarahan Jem yang sering kali menghancurkan barang-barang menunjukkan kurangnya pengendalian emosi dan penyaluran yang sehat. Hal ini dapat mewakili konflik internal yang dialami Jem dan mempengaruhi hubungan mereka.

2. Perasaan Tidak Nyaman dan Pencarian Identitas:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline