Lihat ke Halaman Asli

Memanfaatkan Ecoenzim untuk Petani

Diperbarui: 26 Februari 2022   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pertama kali saya mengenal Eko-enzim adalah ketika saya mengikuti pelajaran PPKN yang di wajibkan untuk membuatnya. Awalnya saya bingung mengapa pelajaran biologi di sangkut-pautkan dengan pelajaran PPKN, namun di balik itu semua guru saya menerangkan bahwa ada banyak manfaat bagi kehidupan.

Eko-enzim merupakan produk ramah lingkungan yang mudah untuk Dibuat oleh Siapa pun. Pembuatannya hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, serta sampah organik sayur dan buah. Eko-enzim adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10.

Pada dasarnya, eko-enzim mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna dalam pemanfaatan sampah buah atau sayuran. Enzim dari sampah buah dan sayuran  ini adalah salah satu cara untuk mengolah sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk menghasilkan cairan yang bermanfaat.  

Salah satu upayanya adalah mendobrak produktivitas pertanian yaitu dengan Eko-enzim pada tanaman yang  dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan pestisida alami. serta, Eko-enzim juga akan menurunkan penggunaan pupuk kimia secara berkelanjutan.

Manfaat Eko-enzim untuk pertanian yaitu sebagai filter udara, herbisida dan pestisida alami, menurunkan asap dalam ruangan, filter air, pupuk alami untuk tanaman dan menurunkan efek rumah kaca. Cara pengaplikasian eco enzim pada lahan sawah sebagai pupuk yaitu dengan menumpahkan eco enzim ke pengairan sawah. Cara pengaplikasian eco enzim untuk membasmi pestisida adalah dengan cara menambahkan 1 tutup botol ke dalam air kemudian sayuran dibersihkan dan direndam dengan sempurna, setelah 45 menit baru diangkat. Cara membuat eco enzim yaitu dengan mencampurkan 1 bagian gula/ molases, 3 bagian sampah organik dan 10 bagian air jernih. Campuran tersebut didiamkan selama 3 bulan di wadah plastik kedap udara. Jika pH sudah dibawah 4,0 berarti eco enzim sudah siap dipanen. Sebelum digunakan, disaring terlebih dahulu.

Rumus atau takaran wajib nya adalah:
= 1:3:10.

1 = 100 gram gula merah

3 = 300 gram kulit buah

10 = 1000 ml air

Alat dan bahan:
1.Gula merah 50 gram
2.Air 500 ml
3.Kulit buah 150 gram
4.Botol plastik bekas ukuran 1,5 L
5.Pisau dan sendok
6.botol

Cara membuat:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline