Lihat ke Halaman Asli

Agus Tampubolon

menceritakan energi.

Pengantar Ekonomi Energi

Diperbarui: 26 September 2018   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sejarah Singkat Perkembangan Energi

Berbicara tentang energi, kita dapat kilas balik ke sekitar 1,7 juta tahun yang lalu, yakni saat penemuan api oleh masyarakat prasejarah. Terkesan sangat sederhana, namun kejadian tersebut adalah permulaan dikenalnya energi (tepatnya konversi energi), yakni konversi dari biomasa (dalam bentuk kayu bakar) menjadi termal (dalam bentuk api).

Seiring zaman, penggunaan energi semakin berkembang, diantaranya penggunaan energi untuk sektor pertanian (sekitar 10.000 sampai 20.000 tahun yang lalu), untuk pelayaran, untuk kincir angin, dan lain-lain. Kemudian pada abad ke-19, yakni selama masa revolusi industri, penggunaan batu bara sebagai sumber energi berkembang sangat pesat. Dan pada abad setelahnya, minyak bumi muncul sebagai sumber energi utama. 

Pembakaran batu bara dan minyak bumi menghasilkan emisi CO2 sebagai produk sampingannya. Akibat masifnya penggunaan batu bara sejak abad ke-19 dan minyak bumi dari abad ke-20, masalah lingkungan secara global pun mulai muncul. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan dampak lingkungan global ini, banyak pihak mulai melirik energi terbarukan, yang menandai dimulainya babak baru pemanfaatan energi.

Ekonomi Energi

Sejak terbitnya publikasi The Limits to Growth pada tahun 1972 dan terjadinya krisis minyak pertama pada tahun 1973, banyak ahli mulai menggunakan metode dari ilmu ekonomi untuk mempelajari dua hal. Pertama, bagaimana harga mempengaruhi permintaan energi. Kedua, bagaimana ekonomi energi saling bergantung dengan sektor-sektor ekonomi lainnya.

Hasil pembelajaran ini menemukan bahwa ada karakteristik khusus yang dimiliki oleh ekonomi energi, yang membuatnya lebih rumit.

  • Energi adalah komoditi penting (inti). Tanpa energi tidak akan ada kegiatan perekonomian.
  • Energi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia.
  • Investasi pada sektor infrastruktur energi merupakan investasi dengan jangka waktu yang lama. Hal ini berarti bahwa kemungkinan untuk bereaksi pada perubahan yang cepat sangat kecil.
  • Pada banyak negara, salah satunya Indonesia, pemerintah menguasai sumber-sumber energi. Hal ini menyebabkan besarnya pengaruh politik terhadap harga pasar.
  • Banyak dari pasar-pasar energi ini masih terkonsentrasi.

Jadi, apakah itu ekonomi energi? 

Ekonomi energi adalah cabang ilmu yang mempelajari dan menganalisis produksi, distribusi, dan konsumsi energi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline