Lihat ke Halaman Asli

Palestina dan 1000 Lilin

Diperbarui: 18 Juni 2015   06:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semakin kesini mungkin kita semakin bingung dengan apa yang dilakukan Pak Jokowi dan tim suksesnya. Kita semua tahu Palestina adalah negara yang sedang mengalami konflik dengan Israel. Agresi Israel terhadap Palestina di Gaza membunuh ratusan warga baik anak-anak ataupun dewasa dan melukai ribuan warga. Banyak yang melakukan aksi keprihatinan dan kita tahu notaben masyarakat atau warga Palestina adalah mayoritas muslim.

Mungkin banyak yang bertanya apa dan bagaimana revolusi mental yang di elu-elukan Pak Jokowi Selama ini. Kita melihat gerakan-gerakan atau aksi yang dilakukan pak Jokowi dan tim ses jauh dari apa yang dikatakan oleh mereka sendiri. Beberapa contoh yang terjadi misalnya aksi kekerasan yang dilakukan dengan menyerang kantor TV One dan melakukan konser di tengah bulan puasa sehingga membuat banyak yang batal puasanya dan terakhir aksi 1000 lilin untuk warga Palestina yang merupakan mayoritas muslim.

Kita bertanya dari mana inspirasi 1000 lilin padahal rakyat Palestina tidak membuthkan lilin yang mereka butuhkan adalah bantuan, doa dan bahkan lebih baik melakukan shalat Ghoib bagi warga masyarakat Palestina yang meninggal dunia. Inikah yang dinamakan revolusi mental ? Mereka mengajarkan hal-hal yang tidak sesuai dengan kaidah agama dan budaya Indonesia itu sendiri.

Sangat menyayangkan ternyata implementasi dari revolusi mental adalah mempertunjukkan aksi-aksi yang merusak mental bangsa semisal melaksanakan konser yang membuat banyak orang batal puasa dan menyalakan lilin yang sama sekali tidak pernah di ajarkan dalam Islam cara berdoa seperti itu. Revolusi mental selama ini yang di ucapkan hanya sebuah jargon yang implementasinya jauh dari kaidah agama dan pendidikan bangsa. Beberapa aksi tersebut pada dasarnya penyesatan terhadap umat. 1000 lilin tidak dibutuhkan rakyat palestina tapi doa yang khusyuk yang sesuai di ajarkan agama. Agama dan doa bukan proses seremonial dan ajang politisasi untuk kepentingan  tapi sesuatu yang sakral yang harus dijaga kemurniannya dari segala bentuk pelecehan dan ketidak sesuian.

Gaza tidak perlu 1000 lilin cukup bantu dengan harta jika berpunya, doakan setiap habis shalat dan laksanakan shalat ghaib bagi saudara kita yang wafat disana. Saya rasa itu lebih memberikan makna ketimbang membuang uang untuk beli 1000 lilin tapi setelah itu lilinnya dibuang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline