Lihat ke Halaman Asli

Agus Puguh Santosa

Guru Bahasa Indonesia

Tip Kuno Tetap Kekinian Rawat Pakaian

Diperbarui: 30 Mei 2021   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Biji Lerak (Sumber foto: http://www.hiduptanpasampah.com/)

Cara saya untuk merawat dan membersihkan pakaian kesayangan ada banyak macam dan caranya. Sebenarnya tidak ada metode atau rahasia khusus yang saya tempuh untuk melaksanakannya.

Bagi saya pribadi, tindakan "merawat" dan "membersihkan" bisa dilakukan secara terpisah, maupun bersama-sama. Jika ditanyakan mana yang terbaik, tentu hasil akhirnya akan sangat ditentukan dari tujuan akhir yang hendak kita capai.

Dulu saat masih berusia ABG, saya mempunyai kebiasaan untuk mencuci celana jeans setelah dipakai beberapa kali. Tentu kebiasaan ini bisa digolongkan dalam tindakan "merawat", karena tujuan akhirnya supaya celana jeans tadi awet yang tidak lekas usang.

Meskipun sepintas selalu kain jeans mempunyai tekstur yang keras, namun bila terlampau sering dicuci, maka warna aslinya akan lekas pudar. Selain itu, kontur kain yang keras akan berubah menjadi lunak, sehingga celana jeans kemudian menjadi kurang menarik sekaligus kurang nyaman dipakai.

Berdasarkan pertimbangan itulah, saya kemudian "jarang" mencuci celana jeans saya demi untuk mempertahankan kontur dan warna celana jenis yang satu ini.

Sedangkan untuk merawat baju batik, dulu saya pernah mempunyai tradisi untuk mencucinya dengan larutan air yang sebelumnya telah diberi rendaman buah lerak atau klerak. Di masa sekarang, larutan buah lerak ini dapat dengan mudah kita temukan dalam bentuk kemasan botol siap pakai; wujudnya mirip dengan sabun cair atau pewangi pakaian.

Karena metode "merawat" baju batik di atas terbilang ribet di satu sisi, dan kesulitan mendapatkan buah lerak di pasaran di sisi lain; maka akhirnya saya membiasakan diri untuk mencuci baju batik saya dengan sampo atau cairan pencuci rambut. Selain itu, saya juga terkadang memakai sabun mandi untuk mencuci koleksi batik saya. Hasilnya sejauh ini terbukti merawat warna koleksi baju batik yang saya miliki.

Di kemudian hari saya baru mengetahui bahwa sabun tradisional yang terbuat dari buah lerak ini ternyata ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu bagi lingkungan. Seperti dirilis hiduptanpasampah.com, kelebihan lerak sebagai sabun cuci tradisional adalah:

1. Antimikroba

Sabun lerak memiliki sifat antimikroba, sehingga aman untuk kita gunakan sebagai alat pembersih. Bahkan untuk pakaian bayi sekalipun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline