Tanggal 28 Juli 2015, awan gelap melingkupi suasana hati umat di Keuskupan Banjarmasin. Berita 'lelayu' yang menyampaikan kepergian Mgr. F.X. Prajasuta, MSF begitu cepat menyebar melalui media sosial dan SMS. Ada banyak pihak maupun perseorangan yang mengungkapkan rasa kehilangan yang begitu mendalam dengan caranya masing-masing.
Uskup Prajasuta, demikian beliau lebih sering disapa oleh banyak orang. Pembawaannya yang sederhana, murah senyum, dan ramah menjadikan siapapun dengan mudah akrab dengan pribadi beliau. Pun kepiawaiannya mencipta lagu juga telah menginspirasi banyak umat untuk menjadi pribadi-pribadi yang gembira dan selalu mengucap syukur setiap hari. Dan lagu "Hati Baru" adalah salah satu lagu favorit yang selalu dinyanyikan dalam Misa, ibadah lingkungan, maupun dalam pertemuan-pertemuan umat.
Kesan Pertama Luar Biasa
Perjumpaan saya yang pertama dengan Mgr. Prajasuta, MSF terjadi pada pertengahan 2006 silam. Siang itu saya memberanikan diri berkunjung ke Wisma Ventimiglia Keuskupan Banjarmasin yang berlokasi di jalan Gatot Subroto nomor 10 Banjarmasin. Ketika itu saya baru beberapa bulan tinggal di Banjarmasin, sehingga pengalaman berjumpa dengan Uskup Prajasuta, MSF adalah pengalaman pertama.
Saya yang berkunjung seorang diri saja ketika itu langsung diterima oleh Mgr. Prajasuta, MSF di ruang tamu. Setelah memperkenalkan diri, kami kemudian berbincang banyak hal. Suara beliau terdengar tegas namun bernada ramah dan penuh persahabatan. Sekali waktu kami tertawa bersama. Kunjungan siang itu menjadi makin berkesan manakala Uskup Prajasuta, MSF memberikan hadiah sebuah buku kecil karya beliau yang berisi kata-kata motivasi dan renungan yang bagus sekali.
Kesan Selanjutnya Kian Mendalam
Perjumpaan-perjumpaan selanjutnya pun terjadi dalam banyak kesempatan. Dan melalui setiap perjumpaan tersebut, saya makin terkesan terhadap pribadi beliau. Seperti yang terjadi pada hari Minggu, 15 Juni 2008, ketika saya ikut mendampingi anak-anak BIA dan SEKAMI Paroki Bunda Maria Banjarbaru yang berjumlah sekitar 80-an orang.
Siang itu waktu telah menunjukkan pukul 10.00 WITA. Sebuah pesan singkat masuk ke kotak pesan saya. SMS itu berbunyi demikian, "Baik sekali. Kalau mampir Ventimiglia juga baik. Berapa orang rombongannya?" Dan pengirim SMS tersebut adalah Mgr. F.X. Prajasuta, MSF.
Beberapa waktu sebelumnya, saya memang sempat mengirim pesan pemberitahuan kepada Bapak Uskup perihal kunjungan kami ke Panti Asuhan Bhakti Luhur Banjarmasin. Tanpa saya duga, tanggapan Bapak Uskup ternyata begitu senang dan malah menawari kami untuk singgah ke Wisma Ventimiglia pada siang itu.
Waktu telah menunjukkan pukul 12.00 Wita. Dua buah bis yang membawa rombongan kami akhirnya tiba di Keuskupan Banjarmasin dan langsung mendapat sambutan gembira dari Mgr. Prajasuta, MSF. Setiap anak disalami Bapak Uskup satu-persatu, sebelum akhirnya dipersilahkan masuk ke dalam.