Lihat ke Halaman Asli

Agus Puguh Santosa

Guru Bahasa Indonesia

Belajar dari Guru Yayuk "Makna Belajar di Tengah Pandemi"

Diperbarui: 19 September 2020   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yayuk Hartini duduk di sisi kanan depan saat siaran pendidikan di Radio Suara Banjar. Sumber foto: https://kalimantanpost.com

Sabtu, 15 Agustus 2020 lalu, sembari momong si kecil, saya berkesempatan mengikuti Webinar Puspeka Kemendikbud bertema "Sinergi Pembelajaran Kondisi Khusus". Sederet narasumber keren hadir dalam Webinar yang dimoderatori oleh Anya Dwinov.

Beberapa narasumber yang hadir diantaranya adalah Kepala Pusat Penguatan Karakter Hendarman, Monaratuliu, Jumeri, Purnomo Saputro, dan Yayuk Hartini.

Saya secara pribadi sangat antusias mendengarkan paparan dari seorang guru bersama Yayuk Hartini dari Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, yang menjelaskan pengalamannya selama BDR (belajar dari rumah).

Saya ikut berbangga karena sebagai sesama guru, Yayuk Hartini mampu membawa nama Kalimantan

Melalui presentasinya, Yayuk yang sehari-harinya berprofesi sebagai guru di SDN 1 Indrasari Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan ini berkisah dengan apik dan menarik.

Apa yang disampaikan sungguh nyata dan sesuai situasi riil di lapangan.

Yayuk Hartini atau biasanya akrab saya sapa dengan panggilan Ibu Yayuk ini adalah salah seorang guru yang hingga kini masih aktif mengajar di SDN 1 Indrasari, Martapura, Kalimantan Selatan.

Awalnya kami berkenalan dalam Grup WhatsApp (WAG) "Wajar" (Wadah Belajar) Radio Suara Banjar sebagai pengisi acara siaran pendidikan melalui jawatan radio milik Dinas Kominfo Kabupaten Banjar ini.

Keakraban kami terjalin manakala saya menyaksikan sharing pengalaman Ibu Yayuk melalui sebuah webinar nasional yang diprakarsai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dengan kesahajaannya, Ibu Yayuk membagikan pengalaman nyatanya sebagai salah satu tenaga pendidik yang tinggal jauh dari hiruk-pikuk Ibukota Jakarta.

Kisah-kisahnya yang sederhana sepertinya hendak mewakili situasi dan kondisi yang selama ini banyak kita temukan di lapangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline