Lihat ke Halaman Asli

Sri Sayekti

Tertarik dengan literasi

Angkara

Diperbarui: 17 September 2023   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angkara

Malam sudah larut
Sunyi mengedip memaksa netra memejam
Lolong anjing di kejauhan tertangkap daun telinga
Mengirim kabar duka dari negeri nan jauh

Samar tangis merintih
Meremang bulu berdiri
Ratap sajak-sajak terpasung kini menegak
Menjelma untaian diksi dalam deret kombinasi

Terjeda nafas
Melantunkan ambisi
Seperti belati merobek hayati
Membelah malam dalam keluh abadi

Kepada siapa angin berkirim rahmat
Kemana ombak menyeret kaki-kaki sang satya

Tak ada jawaban

Semua terkubur
Semua terpendam
Semua terpenjara
Dalam lumpur
Bernama angkara

Tak terjinakkan
Tak terendus
Tirani memerangkap nadi
Menyelubungi negeri

Hawa Ambisi
Tak terdeteksi

Meski siwaratri berbaris di garda depan

Ah, itu hanya sisipan
Tampak nyata namun tak nyata

Malang, 17 Sept' 2023
_Agun Sayekti_




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline