Lihat ke Halaman Asli

Sri Sayekti

Tertarik dengan literasi

Rindu Sosok Bapak

Diperbarui: 12 November 2022   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu Sosok Bapak

Tak banyak kenangan yang bisa kuingat
Hati ini telah dikunci oleh banyaknya sampah dan rongsokan yang dengan sengaja terjejal di bingkai jiwa
Menutup rapat budi pekerti yang tertanam di lubuk hati
Entah siapa yang memulainya, aku tak paham

Lingkaran rindu tercabik sebuah tragedi
Hak terampas karena ego diri
Memaksa jauh, terpenjara sunyi

Tak ada yang tahu dan mau tahu
Takdir merobek jiwa dan raga
Ku paksa berlari mencarinya
Menggenggam cinta yang kurasa meski tak pernah ku jumpa, siapa gerangan penebar nya

Lautan ini terlalu sempit untuk merasakannya
Langit pun serasa kecil, tuk melukiskannya
Cinta yang ku peroleh tak sanggup terdeteksi  oleh alam
Hanya angin, ia mengirim sinyal cinta dari sebrang
Cinta yang ingin ku wujudkan sebagai anugerah

Aku harus pasrah
Menekan tangis agar nampak tertawa
Bersimpuh di pembaringan terakhirnya
Satu yang tak bisa ku tahan dan ku sembunyikan
Aku merindu mu, Bapak
Sosok yang tak pernah ku kenal, namun memberi nyawa di perjuangan hidupku
Yang mengajarkan ku kuat, dalam diamnya

Selamat hari Ayah
Malang, 12 November 2022
_Agun Sayekti_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline