Lihat ke Halaman Asli

Sri Sayekti

Tertarik dengan literasi

1 Oktober 1965

Diperbarui: 1 Oktober 2021   20:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

1 Oktober 1965

Duka menyayat membayang
Darah masih anyir melintas Indra penciuman
Aroma kelam menari di pelupuk mata
Isak tangis, air mata, jeritan masih terdengar

Semalam, tak seperti biasa
Suasana sunyi, sunyi sesunyi kerkhof di bawah temaram
Penjaga malam tak nampak hilir mudik
Hanya bunyi jangkrik dan lolong anjing pemburu babi hutan

Tiga puluh September, lima puluh enam tahun silam
Negeriku di ambang perpecahan
Kesatuan mulai tercabik oleh faham tak seirama Dasar Negara
Tentara jadi sasaran
Pemerintah pun diincar
Menggulingkannya, itu target mereka

Ah....sejarah kelam
Tak mau mengingatnya lagi
Tapi anak cucu harus paham cerita suram negeri ini
Agar mereka tak mudah terjebak dalam situasi yang sama seperti lima puluh tahun silam

Pancasila, sakti
Pemersatu negeri

1 Oktober 2021, Malang

_Agun Sayekti_1 Oktober 1965




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline