Mulutmu harimaumu. Komunikasi dari mulut harus dikendalikan dengan hati. Bila lepas dan salah ucap maka layaknya harimau yang siap menerkam diri kita.
Sebagaimana kejadian yang membuat kaget para warganet. Seorang tukang yang membantai pemilik projek bangunan rumah belakangan ini.
Waspadalah!
Kita adalah saudara. Apalagi jadi warga sesuai rumah. Ini sebuah lingkungan kecil. Dan akan menjadi ujung tombak sebuah kekuatan masyarakat. Lebih jauh jadi kekuatan bangsa.
Dari awal dan berpijak mulai menapak area rumah kita. Tak disadari bahwa akan menjadi pasokan energi super. Kala rumah tangga itu kondusif.
Itu terwujud dari indahnya komunikasi. Perlu membangun sinergi sesama anggotanya.
Baik selaku pimpinan rumah tangga. Anggota rumah tangga baik mereka sebagai pemilik rumah atau pun mereka yang ada di keluarga kita. Sebut sebagai orang yang ikut membantu kelancaran pekerjaan di rumah.
Mereka punya jasa besar. Bahkan bisa saja anak-anak yang diasuh oleh pembantu kita malah akrab dengannya. Dengan orang tuanya malah jauh. Karena intensitas kedekatan emosionalnya dekat.
Karena setiap yang berada dirumah menjadi tanggung jawab pemimpin rumah tersebut.
Mereka juga sama punya hati. Dengan adanya komunikasi yang baik menjadikan iklim rumah dan kerja mereka juga baik.
Mereka juga dimanusiakan karena juga punya martabat. Sebagai makhluk yang mempunyai nurani.