Pagi ini beda. Usai subuh sudah berkemas siapkan sarapan untuk anak sekolah. Termasuk rebus air.
"Wedangan,Pak!" Istriku memberitahu.
"Oke!"
Dengan santai menikmati wedang teh poci. Rasanya manis, panas dan kental. Semua jadi segar. Sebuah kebiasaan kami. Pagi hari dengan menu wedang.
Usai rutinitas lanjut gas antar sekolah anak.
Sementara sambil ngobrol tak terasa ada yang ganjil. Biasanya mesin masak ini mengepulkan asap khas.
"Tinggal nunggu sarapan. Nasinya masih belum Tanak. Betapa kaget saat akan diambil. Wadew! Belum dicekleke. Maafkan,Nak!"
"Terpaksa harus mundur sarapannya." Anakku yang akan sarapan jadi terhambat.
"Apa sarapan di sekolah,Nak?"
"Apa nyoto?"aku juga nawari.
Anak itu tak mau. Dana jajan ditabung buat pengecatan motor tinggalan Akung.