Jemparingan atau panahan tradisional yang kita kenal merupakan aktifitas syarat makna. Banyak filosofi yang terkandung. Maka perlu disuburkan.
Sebanyak 103 pemanah tampil di Gladen syawalan di Sasana Sipas Solo ini.
Selaku sesepuh menyampaikan menyambut dengan bahagia." Bahwa Syawalan di keluarga Sipas saling maaf dengan semua sedulur.Dan atas suport dari semua lini. Dinas pariwisata dengan suport istimewanya. Hadiah utama itu tali persaudaraan yang abadi."
Sekaligus membuka even ini. Dan awali menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama.
Ada 6 target sebagai sasaran. Berupa bandul khusus. Identik dengan stik lari estafet.
Di komplek Sriwedari Solo. Diselenggarakan kerjasama dengan sponsor Dinas Pariwisata setempat. Sebuah langkah cerdas sebagai ajang untuk melestarikan nilai luhur dan eratkan sesama sedulur Jemparingan. Mereka akur dan sumadulur dengan media busur panah ini.
Mereka datang dari paguyuban Jemparingan yang tersebar dari Jogja,Klaten, Gunungkidul Sukoharjo,Karanganyar, Boyolali dan Solo Raya serta Jatim.
"Lestarikan budaya Jemparingan."sebagaimana semboyan yang tertancap di plakat sasana Sipas. Yang diasuh oleh Kung Pop. Sesepuh dan juga pelestari Jemparingan.