Lihat ke Halaman Asli

W Agung Sutanto

Sambang agar Sambung

Makan dan Mari Makan

Diperbarui: 21 April 2023   22:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

detikcom

Hari lebaran adanya makan dan mari makan. Hari umat Islam usai laksanakan ibadah puasa ramadan. Ujud syukur dengan gelar makan gratis di saban rumah. Dan ini bisa dicek kenyataanya di setiap rumah pasti menggelarnya. Paling tidak ada suguhan yang khas. 

Apem yang melegenda. Ini menjadi bahasa simbul bagi mereka yang paham. Maksud tersirat dalam  isyarat untuk saling maaf dan memaafkan. 

Bahannya dari tepung beras dan kelapa dan gula jwa. Wow nikmat terasa. Dan malah dikukus usai dicetak diwajan khusus apem. Sambil minum wedang teh panas dan berteman apem , wah jos pokoknya. 

Juga ada kurma dari pasar. Yha pokoknya buah khas gurun pasir. Ada harapan bisa kunjung ke tanah suci. Apalagi oleh-oleh dari kwan yang ke sana tunaikan umroh. Biasanya membawakan oleh-oleh. 

Sebenarnya ada maksud akurlah dan  mari. Untuk tetap  rukun kembali kala ada perselisihan diantara kita. Orang Jawa memang unik bisa mengatur kata dari nama makanan. 

Liputan6.com

Usai makan camilan biasanya diminta makan lebih berat lagi. Menu opor ayam dan kupat. "Opor ayam dan kupat sedap!"

Kupat juga identik dengan apem. Simbul pengakuan terhadap kesalahan yang kita perbuat. Dan menyadari dengan pengakuan yang tulus dari hati. Mengaku lepat. Kupat itu agar diluari atau dilebur agar hilang dari diri kita. Dengan diobori agar ayem. Sehingga seseorang yang lebaran akan tumbuh hati tentram. 

Detikcom

Indahnya lebaran membuat suasana aman tentram. Dengan sajian makanan yang layak dengan falsafah kehidupan. Kiranya dapat menjadi ibrah kita. Salam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline