Tak hanya bupati saja. Semua bisa begini. Kita sendiri antara gigi dan lidah kadang perang. Tergigit oleh kawan sedangkan keduanya itu selalu bersama. Apalagi zona politik yang sarat dengan aneka kepentingan.
Selaku warga yang baik tentu mau berfikir untuk mencari solusi. Biar pun sangat sederhana. Dengan maksud agar kemelut itu bisa pudar. Dan kita maklum dengan solusi yang ada selama ini. Ada yang berpendapat panas,adem, asin, manis dan lainnya. Dan tak ada yang digubris janganlah kecil hati.
Bupati itu kadang boleh kembali ke langkah awal sebelum berangkat menjabat. Ada nota kesepahaman yang ditandatangani secara rela. Bisa juga antara yang mengusung pasangan itu. Ada beberapa nilai yang akan dibawa dan apa saja yang menjadi garapannya.
Kancah politik sarat dengan kepentingan-kepentingan yang terkadang berseberangan. Maka tak heran sering terjadi ketidak harmonisan. Apalagi di lapangan yang tak sesuai dengan prediksi awal.
Bagi rakyat sosok pemimpin yang demikian tak layak jadi komandan. Seharusnya harus menguatkan langkah dan bersinergi. Dan bila terjadi hal yang sekiranya tak baik untuk konsumsi warga janganlah ditonjolkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H