Lihat ke Halaman Asli

W Agung Sutanto

Sambang agar Sambung

Ajar Memanah Itu Gagah

Diperbarui: 7 Februari 2023   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen SDIT Dian Insani Semin Gunungkidul

Belajar memanah itu perlu. Bisa dikata begitu dengan merujuk arahan dan  anjuran Baginda  kanjeng Nabi. Sebenarnya ada olahraga yang ada referensinya. Yaitu berenang,memanah dan berkuda. Ada lagi lari-lari juga termasuk beladiri gulat. Kita tinggal milih saja. Yang penting dapat untuk melatih kekuatan diri. Karena di dalamnya banyak unsur edukatif dan olahraga. 

Olahraga panahan didalamnya ada hal penting. Diantaranya untuk melatih konsentrasi dan irama napas. Dua hal ini di panahan merupakan materi  yang harus diperhatikan. Utamanya kala  melakukan bidik sasaran. Teentu dengan menyatukan pikiran dan nafas. Sehingga menghasilkan gerak yang baik dengan mampu melentingkan  anak panah dengan baik. Dan masuk sasaran yang ditargetkan. 

Pentingnya panahan bagi siswa. Berangkat dari panahan tradisional. Hal ini bisa diberikan pada siswa mengingat beberapa hal. Termasuk dengan modal peralatan sederhana yang terbuat dari bahan alam. Busur dari kayu dan anak panah dari bahan bambu. 

Potensi bahan tradisional ini sebagai alat untuk melatih panahan. Bila pingin lebih detail dan melanjutkan ke panahan modern tinggal bergabung ke PERPANI. Dan tentu nantinya bisa menjadi atlet nasional bahkan internasional. 

Di sekolah sebaiknya diadakan  ekstra kurikuler panahan tradisional. Mengingat pentingnya aktifitas ini.  Harapannya sebagai ajang mengenalkan siswa soal olahraga tradisional kita. 

Kala itu  dalam sejarah panahan di Jawa dan Jogja khususnya bahwa kegiatan ini dulunya hanya sebatas prajurit kerajaan. Dan atas izin dari kerajaan  akhirnya bisa untuk dikembangkan di masyarakat. Dan dikenal Jemparingan Mataram. 

Selaku warga negara yang baik kiranya melestarikan budaya panahan tradisional ini. Jangan sampai hilang termakan waktu. Dan olahraga ini berinduk di PERPATRI. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline