Lihat ke Halaman Asli

Agung Webe

TERVERIFIKASI

Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Lampor: Pasukan Berkuda Ghaib Sungai Gajahwong

Diperbarui: 21 April 2024   01:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pic: https://gosulsel.com/

Di tepian Sungai Gajah Wong, airnya mengalir lembut membelah desa yang sunyi. Gemuruh samar bergema dari utara ke selatan, suara itu melintasi alam seperti bisikan angin malam. Simbah, wanita tua penuh misteri desa itu, duduk termenung di bawah cahaya rembulan, matanya terpejam mendengarkan suara berderub yang hanya dia dan segelintir orang tua di desa bisa dengar.

Sang cucu, yang masih muda dan penuh rasa ingin tahu, mendekati Simbah dengan langkah hati-hati. "Ada apa, Mbah?" tanyanya, suaranya menggantung di udara dingin malam.

Simbah membuka matanya perlahan, tatapannya penuh dengan pengetahuan sepanjang zaman. "Pasukan berkuda dari Keraton Merapi berkunjung ke keraton kidul," jawabnya serak. "Tanda sebentar lagi akan ada bencana."

Sang cucu, meski sering mendengar cerita-cerita mistis dari Simbah, kali ini merasa kebingungan. Kenangan akan cerita Simbah tentang 'lampor', pasukan berkuda ghaib dari Keraton Merapi yang melewati sungai sebagai perantara ke Keraton di selatan, tiba-tiba menjadi nyata.

Benar saja, keesokan harinya, desas-desus terdengar bahwa Gunung Merapi telah memuntahkan lahar panas yang mengalir ke hilir, dan gempa kecil mengguncang Yogyakarta serta sekitarnya. Kata-kata Simbah tentang bencana setelah lampor lewat menjadi kenyataan yang tak terbantahkan.

"Mbah, mengapa lampor nggak lewat jalan saja, mengapa ia harus lewat sungai?" tanya sang cucu suatu sore, ketika mereka duduk menghadap sungai yang tenang.

Simbah, yang selalu memiliki jawaban untuk segala misteri, menatap ke air yang berkilau di bawah sinar matahari terbenam. "Pasukan ghaib harus lewat air," ucapnya singkat, seolah itu adalah hukum alam yang tidak bisa diubah.

Legenda lampor bukan sekedar cerita lisan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Itu adalah pengingat, sebuah pesan dari masa lalu yang terus berulang setiap kali Merapi menunjukkan kekuatannya. Bagi mereka yang tinggal di sepanjang Sungai Gajah Wong, suara derub pasukan berkuda ghaib itu adalah pertanda, peringatan untuk bersiap menghadapi apa yang tidak bisa dihindari.

Hari berganti, banyak orang baru datang dan pergi, namun bagi Simbah dan beberapa orang tua di desa, setiap kali suara itu terdengar, mereka akan berhenti dan mendengarkan dengan hormat. Bagi yang lain, mungkin hanya suara angin malam atau gemericik air sungai, tetapi bagi mereka yang tahu, itu adalah lampor, pesan dari masa lalu yang tak pernah berhenti berbicara.

"Lampor adalah legenda, Mbah," ucap sang cucu suatu malam, ketika suara berderub itu kembali terdengar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline