Lihat ke Halaman Asli

Agung Webe

TERVERIFIKASI

Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

'Gnostic' Merupakan Perspektif, Bukan Agama Baru

Diperbarui: 24 Februari 2021   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

Beberapa hari ini saya memang pasang gambar di atas:

I AM GNOSTIC

Lalu ada yang tanya, apa bedanya dengan Agnostic?

Mari, ada beberapa term yang harus kita pahami dari awal:

  • Theis: Percaya dengan adanya Tuhan
  • Atheis: Tidak percaya adanya Tuhan

Mereka yang Theis, tentu otomatis akan percaya dengan adanya agama yang diyakini diturunkan oleh Tuhan.

Mereka yang menolak Tuhan atau Atheis, otomatis juga tidak percaya adanya agama-agama.

Kemudian ada AGNOSTIC, yaitu mereka yang percaya adanya Tuhan atau kekuatan di alam semesta yang Maha Besar, namun menolak agama, menolak beragama. Mereka cukup percaya dengan adanya Tuhan tanpa beragama. Mereka bukan Atheis karena walaupun tidak percaya agama dan tidak beragama, namun percaya adanya Tuhan (menyebutnya: keberadaan, alam semesta, kehidupan).

Kaum Agnostic menolak agama karena menganggap agama sebagai sumber kekacauan, peperangan dan pertikaian. Hal ini tidak salah juga karena selama ini peperangan dan pertikaian yang ada memang disebabkan oleh ego agama, sehingga mereka menolak meyakini agama. Namun sekali lagi, Agnostic masih percaya ada kekuatan besar kehidupan yang mereka sebut dengan istilah mereka sendiri.

Lalu apa itu GNOSTIC?

Gnostic merupakan cara pandang. Ia bukan golongan atau kelompok. Gnostic adalah cara pandang yang terbuka untuk belajar semua agama dan keyakinan yang ada. Gnostic tidak menolak agama, karena ia terbuka untuk mempelajari agama-agama. Lalu apa agama orang dengan cara pandang Gnostic? ya, Religion is my privacy. Kebanyakan Gnostic tidak akan menjawab dengan vulgar tentang agama karena agama baginya merupakan ruang pribadi.

Apakah Gnostic tidak percaya adanya Tuhan? Kalau tidak percaya adanya Tuhan adalah Atheis.

Apakah Gnostic tidak percaya dengan agama? Kalau tidak percaya dengan agama adalah Agnostic.

Cara pandang Gnostic dapat melahirkan langkah Sinkretisme. Apa itu Sinkretisme? Sinkretisme adalah suatu proses perpaduan yang sangat beragam dari beberapa pemahaman kepercayaan atau aliran-aliran agama (wikipedia).

Pada sinkretisme terjadi proses pencampuradukkan berbagai unsur aliran atau paham, sehingga hasil yang didapat dalam bentuk abstrak yang berbeda untuk mencari keserasian, keseimbangan. Istilah ini bisa mengacu kepada upaya untuk bergabung dan melakukan sebuah analogi atas beberapa ciri-ciri tradisi, terutama dalam teologi dan mitologi agama, dan dengan demikian menegaskan sebuah kesatuan pendekatan yang melandasi memungkinkan untuk berlaku inklusif pada agama lain. (wikipedia).

I am Gnostic, how about you?

(it's not about religion, it's about perspectives)

Ini bukan tentang apa agamaku, karena bisa saja apabila saya Islam (contohnya) maka cara pandang saya Gnostic. Namun hal itu bukan kemudian menjadi Islam Gnostic. Di sini, agama menjadi ruang yang sangat pribadi yang tidak diungkapkan di ruang public, baik itu identitas maupun bentuk ibadah yang kadang hanya menjadi ‘show of force’. Bahkan menjadi ‘believer’ atau ‘non believer’ juga merupakan ruang yang sangat pribadi dan bukan untuk diakui di muka umum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline