Lihat ke Halaman Asli

Agung Webe

TERVERIFIKASI

Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Say 'No' To Parenthink and Say 'Yes' To Parentlove

Diperbarui: 25 Februari 2017   23:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

PARENTING – sebuah Ego orang tua atau bentuk pemaksaan keinginan orang tua?

Dulu, sebelum saya menulis buku SMART TEACHING, saya mendapat tawaran sebuah seminar PARENTING. Pertanyaan saya sederhana kepada EO yang menawarkannya kepada saya,

“Apa yang akan saya dapatkan dalam seminar tersebut?”

Lalu mulai dijelaskan,

“Nanti bapak akan mendapatkan ilmu tentang mangasuh anak, mendidik anak dan mengarahkan anak secara tepat.

“Kegunaannya apa ya ilmu tersebut?”

“Persaingan anak semakin ketat pak. Bagaimana anak fokus belajar, mendapatkan nilai bagus di sekolah dan mengenali potensi anak bapak.”

“Mengapa potensi anak perlu dikenali mbak?” tanya saya lebih lanjut.

“Supaya nantinya sukses pak. Bukankah bapak ingin anaknya sukses?”

Obrolan berlanjut dan saya mengatakan akan memikirkannya terlebih dahulu. Sampai rumah saya sempat termenung lama dengan pertanyaan terakhir, “Bukankah bapak ingin anaknya sukses?”

Yup, jelas sebagai orang tua saya ingin anak saya bla, bla, bla, bla ... Ingin anak dapat fokus belajar. Ingin anak tidak banyak main. Ingin anak menurut dan tidak membantah orang tua. Ingin anak menjadi juara di sekolah. Ingin anak mendapatkan prestasi sekolah. Ingin anak nantinya sukses dalam pekerjaan dan karirnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline