Lihat ke Halaman Asli

Agung Webe

TERVERIFIKASI

Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Belajar dari Garuda Indonesia dalam Persaingan Industri Penerbangan Global

Diperbarui: 25 Januari 2017   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Maskapai Nasional Indonesia yaitu Garuda Indonesia, sampai saat ini telah menempatkan dirinya dalam jajaran maskapai bergengsi di dunia Internasional. Garuda masuk dalam jajaran maskapai bintang lima dan mendapat penghargaan dari Skytrax, menyabet predikat the best cabin crew in the world, Indonesia Tourism & Travel Award 2016/2017, Transportation & Safety Award.

Tentu dengan prestasi yang banyak tersebut akan semakin menjadikan Garuda perlu terus berbenah dan meningkatkan dirinya dalam semua hal yang berkaitan dengan bisnis penerbangan, terutama strategi menghadapi persaingan global industri penerbangan.

Sangat menarik kita lihat bahwa Garuda Indonesia telah mempersiapkan Grand Strategy yang dinamakan Sky Beyond. Strategi ini memuat tiga poin utama, yaitu:

  • Garuda Indonesia akan mempertahankan dan meningkatkan kualitas servis sebagai the most caring airline.
  • Garuda Indonesia memposisikan diri sebagai maskapai full service dengan cost leadership yang bagus.
  • Sinergi grup. Sebagai sebuah grup, Garuda Indonesia memiliki empat pilar yang berperan sebagai ujung tombak, yakni Garuda Indonesia, kemudian Citilink sebagai tulang punggung untuk pasar domestik, disusul oleh GMF dan Cargo.

Bagi Anda yang mempunyai usaha sendiri, memulai pekerjaan Anda dalam memasarkan produk-produk Anda, setidaknya kita dapat belajar dari strategy Sky Beyond – Garuda Indonesia ini.  Apa yang dapat kita pelajari?

Pertama adalah melihat kembali apa yang sudah Anda pasarkan. Kualitas produk Anda, kualitas pelayanan Anda dan kualitas seberapa cepat Anda dapat memenuhi kebutuhan pelanggan Anda. Kalau sudah menemukan poin-poin ini maka bagian yang akan dilakukan dalam peningkatan akan mudah dilakukan, yaitu product, delivery atau service?

Kedua adalah posisi usaha Anda. Anda sudah memposisikan usaha Anda sebagai apa? Sebagai usaha menengah? Usaha dengan segmen pasar tertentu? Atau apa yang ingin Anda kenalkan kepada pasar tentang usaha Anda? Tentu saja langkah ini adalah langkah positioning dari usaha Anda di pasar.

Ketiga adalah apakah Anda punya usaha lainnya sebagai pendukung usaha utama Anda? Paling tidak dengan melakukan usaha-usaha lain yang saling mendukung dapat saling support ketika salah satu usaha Anda dihantam oleh strong head wind

Yang ketiga ini menarik bagi saya, artinya beberapa bidang usaha (paling tidak lebih dari satu) yang saling membantu dan bersinergi. Di sini bidang usaha yang dilakukan tentu saja yang satu arah dengan visi yang sama dan saling terkait, bukan bidang usaha yang bertolak belakang baik dari sisi produk, pelayanan dan pemilihan pasar yang ada.

Seorang teman saya yang hanya punya usaha sebagai trainer dalam bidang pelatihan sumberdaya, suatu hari berkata pada saya bahwa trainingnya sedang sepi. Tidak ada kontrak dengan perusahaan dalam waktu ke depan. Tentu saja ini akan sulit mencari jalan keluar saat itu karena ia tidak mempunyai usaha pendukung yang saling terkait dan saling support ketika salah satu usahanya terkena dampak strong head wind.  Setidaknya apabila ada usaha yang saling terkait, sementara ia tetap berusaha memperbaiki kualitas materi dan cara memasarkan trainingnya, ia tetap dapat membukukan neraca keuangannya secara positif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline