Lihat ke Halaman Asli

Tolong, tolonggg...Mataku Buta! (Humor)

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Tulisan jadul, dibikin beberapa tahun yang lalu. Kisah nyata, semoga bisa membuat Anda yang membacanya tersenyum. Salam…


Saat menjadi mahasiswa, saya mengikuti unit kegiatan mahasiswa pecinta alam (MAPALA). Di MAPALA ini, ada seorang senior (sebut saja namanya B) yang berkacamata tebal. Saking tebalnya, B sangat sangat tidak jelas melihat jika kacamatanya dilepas. Akibatnya, teman-teman senior lain sering kali menjahilinya. Setiap ada kesempatan, saat B melepaskan kacamatanya (sewaktu cuci muka misalnya), selalu saja yang jahil menyembunyikan kaca mata tersebut.


Dan, dapat dipastikan, B pasti akan kelimpungan ketika tidak menemukan kacamatanya. Saat itu, karena tersiksa tidak bisa melihat, B pasti akan berteriak-teriak memohon agar kacamatanya segera dikembalikan. Biasanya, kacamata baru dikembalikan setelah B terlihat sudah kelelahan berteriak-teriak atau mulai terlihat marah.


Dari semua cerita B dan kacamatanya, ada satu kejadian lucu yang masih saya ingat sampai sekarang. Ceritanya, pada suatu malam sehabis mengadakan pelantikan anggota baru, saya dan beberapa senior termasuk si B menginap di sekretariat. Selain karena memang hari sudah larut malam, kami juga teramat lelah untuk pulang ke rumah masing-masing. Setelah membersihkan diri, masing-masing kami pun segera mencari tempat yang nyaman untuk beristirahat.


Saking lelahnya, tak berapa lama kemudian sudah banyak teman-teman yang tertidur, termasuk B. Nah, karena memang tidak bisa terpisahkan, saat tidur pun B tetap memakai kacamatanya. Terang saja, melihat keadaan tersebut, muncul kejahilan dari seorang senior lain (sebut saja I) yang belum tertidur. I mengambil sebuah spidol berwarna hitam, lalu mendekati B yang sedang pulas.


Selanjutnya, I mencoret-coret kacamata B sampai seluruh permukaan kedua kacanya berwarna hitam legam. Melihat ulah I, saya dan teman-teman lain yang tadinya hanya melihat dan menerka-nerka apa yang akan diperbuatnya, langsung tersenyum dan tertawa dalam hati karena sudah membayangkan apa yang akan terjadi saat B bangun tidur esok paginya.


Benar saja, saat pagi tiba, saya dan teman lain yang sedang tidur terbangun kaget oleh teriakan-teriakan meminta tolong “Tolong,…gelap,..gelap,…aku gak bisa ngelihat,..mataku buta,..mataku buta,..tolong, tolongggg……!!!!”. Kami semua yang tadinya hampir marah karena emosi “dipaksa” bangun saat asyik tidur, berubah menjadi tertawa terbahak-bahak setelah mengetahui bahwa yang berteriak-teriak adalah B.


Dia menganggap dirinya telah menjadi buta. Padahal matanya masih baik-baik saja, hanya saja lensa kacamatanya yang berubah gelap akibat coretan spidol, hasil kejahilan I. Setelah puas tertawa barulah kami semua menghampiri B dan memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi. Mengetahui hal itu, sambil melepas kacamatanya, B pun ikut tertawa, walaupun dari wajahnya terlihat jelas rasa malu karena tahu sudah menjadi korban kejahilan lagi.


NB: Kejahilan di atas bukan untuk ditiru :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline