[caption id="attachment_162585" align="aligncenter" width="300" caption="Ilustrasi/Agung Sugiarto"][/caption] Liburan sekolah telah usai. Senin (9/1/12), siswa-siswi kembali ke sekolah, memulai aktivitas belajar. Tentunya, liburan panjang selama dua minggu itu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para orangtua untuk lebih “mendekatkan diri” kepada anak-anak mereka. Terlebih, masa liburan kali ini bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru, menjadikan waktu orangtua menemani anak-anak menikmati liburan semakin panjang. Seperti biasa, masa liburan digunakan para orangtua untuk menyegarkan kembali pikiran anak setelah beberapa bulan sebelumnya “dilelahkan” dengan rutinitas belajar. Utamanya, dilakukan dengan mengajak anak bertamasya, baik ke kampung halaman maupun ke tempat-tempat wisata dalam dan luar negeri. Tujuannya jelas, selain membuat anak kembali segar dan bersemangat saat kembali ke sekolah, mengajak liburan ke tempat-tempat baru juga bisa membuat mereka belajar banyak hal baru yang menambah pengalaman dan pengetahuan mereka. Di sisi lain, tak sedikit pula orangtua yang menghabiskan waktu liburan bersama anak mereka dengan mengunjungi tempat-tempat yang “tak lazim” untuk berlibur. Salah satunya adalah ke toko buku. Jika Anda sempat datang ke toko buku saat liburan kemarin, bisa dengan mudah Anda temui banyak orangtua yang berkunjung membawa serta anak-anak mereka. Hal tersebut patut disyukuri, menandakan banyak orangtua sudah menanamkan budaya membaca sejak dini kepada anak-anak mereka. Mengingat buku adalah jendela dunia, dengan membawa anak ke toko buku, para orangtua telah ikut membantu membuka jendela tersebut, mengenalkan anak ke luasnya dunia ini. Interaksi antara anak dan orangtua juga tetap bisa terjalin dengan baik di toko buku. Banyak hal yang bisa dilakukan bersama, dari sekedar berdiskusi tentang isi buku, sampai bersama-sama mencari, memilih, dan membeli buku-buku yang bermutu. Seru! Nuansa liburan juga tak hilang. Di toko buku anak bisa “pergi dan berlibur” ke hampir seluruh penjuru di dunia ini. Banyak buku tentang daerah-daerah wisata dunia yang bisa mereka baca. Walau hanya melalui tulisan dan gambar setidaknya mereka bisa, melalui imajinasinya, membayangkan seperti apa tempat-tempat itu. Jika suatu saat nanti mereka punya kesempatan dan bisa datang ke sana, setidaknya mereka sudah punya gambaran mengenai daerah-daerah mana saja yang harus dikunjungi. Terpenting, manfaat berlibur ke toko buku sangatlah besar, tidak hanya bagi anak,tetapi juga bagi orangtua. Bagi anak, mereka bisa menemukan bermacam-macam buku baru yang mungkin tidak pernah mereka lihat sebelumnya, baik di sekolah maupun di rumah. Pengetahuan dan wawasan mereka semakin bertambah dengan membaca banyak buku dalam berbagai tema. Dengan begitu, secara tidak langsung akan menumbuhkan minat anak membaca, syukur-syukur menjadikannya kebiasaan yang memunculkan hasrat untuk bisa juga menulis sebuah buku. Bagi orang tua, berlibur ke toko buku bisa dijadikan sarana untuk belajar. Belajar menyisihkan dana khusus untuk membeli buku anak. Belajar memilih dan menentukan buku-buku yang cocok dan tepat bagi usia dan minat anak. Belajar menanamkan sikap gemar menabung kepada anak, untuk kemudian uangnya digunakan untuk membeli buku. Tentunya juga, belajar untuk terus meningkatkan ilmu dan pengetahuan yang berguna saat anak bertanya mengenai berbagai hal yang mungkin tidak mereka mengerti dari buku yang dibacanya. Dan semoga, ketika anak kembali ke sekolah dan bertemu dengan teman-temannya, mereka bisa menceritakan kisah dan cerita yang “unik” dibandingkan cerita teman-temannya. Dengan bangga mereka mengisahkan, “Seru loh, liburanku ke toko buku. Senangnya bisa membaca banyak buku yang menarik di sana. Aku juga dibelikan beberapa buku oleh Ayah. Ah, senangnya. Nanti kalau liburan lagi, aku pasti minta ke Ayah Ibu untuk mengajakku kembali ke toko buku…” Semoga. Salam…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H