Lihat ke Halaman Asli

Agung Christanto

Pendidik untuk asa tunas muda dunia

Berselimut Awan

Diperbarui: 11 November 2020   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awan gelap merata 

Corak bintang dan rembulan menjadi selimut..

Malamku sebelum menyelesaikan hari..

Menutup mata yang sayup..

Saat ku melihat keatas taburan bintang harapan bertabur indah hiasai selmit malamku..

Yang sepi..

Hening... Membiarkan Tangis cinta menikam hatiku.. 

Bersandar pada kelam doa harapan terucap dalam senyap nya diakhir hari ini..
Berteman dengan sepi, meski bintang malam menemani tuk berjaga dan siap sedia.. Melantunkan nyanyian malam yang indah... Mengantarkan cintaku ke mimpi di pulau hatiku..
Setelah Dihujani oleh puisi, yang dinginkan hati.. 

Hangatkan bayang pelukmu diselimuti malam bertaburan bintang harapan yang hilang di telan waktu.. Sebelum pagi... Menjelang.. harapan baru tercipta.. Saat ku terhenti sejenak.. 

Di tengah persimpangan.. Ku terhenti sejenak..
Saat Dikelilingi oleh tawa teriang di telingaku seperti kicau burung malam  bersama bintang lain

Memecah keheningannya
 Ingin ku lengkingkan suaraku yang paruh, lalu ku kejar  ke pantai mimpimu..
Hangat jingga dipandang
Dingin dirimu dikenang.. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline