Lihat ke Halaman Asli

Agung Christanto

Pendidik untuk asa tunas muda dunia

Matinya Sang Induk Ayam

Diperbarui: 15 Agustus 2020   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Minggu berganti minggu.. 

Sayang pengorbananmu berakhir.. 

Dengan bangkai mu yang terbakar hangus.. 

Karena olah manusia yang tak bertanggungjawab.. 

Dalam hati sang elang.. 

"Kemana hati nuranimu manusia yang berkuasa.. 

Harusnya melindungi kami.. "

Kenapa kau terlambat?, setelah si ayam hutan menjadi ayam panggang.. Tak berbumbu.. 

Gosong.. 

Tuk selamatkan telur-telurnya.. 

Masihkah kau telur-telurmu sang induk ayam hutan.. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline