Lihat ke Halaman Asli

Agung Christanto

Pendidik untuk asa tunas muda dunia

Semestamu

Diperbarui: 4 Juli 2020   05:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Indahnya dunia ini.. 

Saat malam dan siang menyapaku dengan ramah tanpa perdebatan dan kegaduhan dengan cuaca yang ada.. 

Pagi dan pentang selalu kusyukuri.. Saat kau terbit dan tenggelam masih terpancar senjamu yang indah sebelum membiru dalam gelapnya malam tanpa membandingkan dengan semua keindahannya

Tak perlu memperdebatan sahabat saat puasa ,mati raga, menahan lapar, pantang biarkan aturan yang ada memantapkan hati ini untuk semakin dekat denganMu, salah satu pemulihan diri untuk selalu berbalik padamu dengan setulus hati bukan kebutuhan  dan rutinitas yang mengikat,menjerat,menyiksa raga lemah tak berdaya, saat ku ingat berapa MahaKasih Engkau..

 Mata ku tak tertutup saat sesama membutuhkan uluran tangan dalam keterasingannya dan rasa tak berdaya.. Berbagi untuk sesama bukan untuk di pertontonkan diseluruh penjuru dunia ini

Kau tahu ketulusan hati ini, ibu pertiwi tahu dari cahayaMu yang selalu menyinari raga ini 

Cuma-cuma.. 

Tanpa aturan apapun.. 

Syukur terucap atas alam yang indah ini.. 

Yang kami rawat, lestarikan, pelihara agar anak cucu kami ikut merasakan keindahannya.. 

 Terimakasih semesta ku yang indah..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline