Lihat ke Halaman Asli

Agung Christanto

Pendidik untuk asa tunas muda dunia

Cerpen: Pengamen Tua

Diperbarui: 1 April 2020   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

rute hari ini seperti biasa dengan tubuh kurus 

berjalan dari bank Jatim,alon-alon Ngawi, jalan serong, proliman warung sore kembali ke rute awal...

senyum sapanya dengan penuh ramah..

"Halo Bro" meski tak kenal sambal jalan menyusuri jalan yang rame dengan hiruk pikuk.. kendaraannya

dengan ceria,, wajahnya meski keriput kulitnya menandakan beban berat dipanggulnya..

saat sampai di bank Jatim sejenak menghentikan langkahnya,,

 duduk di sebuah warung kaki lima.. meminum seteguk air pemberian orang yang iba ...

jalan lagi kearah alon-alon... sambal mengamen dari warung ke warung..

berhenti sejenak di kios mas gendut...sambal memegang baju..demi baju yang dia inginkan..

tapi tak sepeser uang pun di tas kecilnya.. dengan pelan.. "besok saja ya kalo sudah terkumpul"kata mas gendut..

kemudian jalanlah kembali sambil mengamen dengan membawa gitar kecil,kecrekan, ketipung..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline