Lihat ke Halaman Asli

Agung Christanto

Pendidik untuk asa tunas muda dunia

Rindu Bersepeda Pagi

Diperbarui: 16 Maret 2020   03:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

menembus dinginnya pagi

sebelum kabut terusir darimentari

sebelum mentari mengintip merekah di ufuk timur

mengayuh dengan kencang setelah memmompanya dengan keras

mengayuh Bersama anginyang terkunci di karet bulat terbalut jeruji besi yang bulat

sungguh menyenangkan bau sawah yang menghijau

saat menguning bau batangnya yang segar bercampur bekas hujan tadi malam

 dinginnya menambah semangat untuk mengayuh kencang..

segarnya... keringat pun mengalir deras 

bersyukur atas karunia Mu Tuhan 

yang memberikan nafas pagi ini..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline