Lihat ke Halaman Asli

Agung Christanto

Pendidik untuk asa tunas muda dunia

Si kodok rindukan Hujan

Diperbarui: 12 Maret 2020   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Malam mulai larut

Bunyi binatang malam memecah kesunyiannya

Hati yang gundah tak lagi sepi

diterpa terjangan badai polusi kicauan binatang siang tadi

suara kencang jangkrik malam ini serasa teman yang setia dikala sunyi

diam kata ini tapi sapaanmu selalu di hati ...

seakan dekat di hati...

walau jauh moga kau merinduku yang ngarep tuk berjabat tangan mesra

seperti sang katak merindukan hujannya

tak kunjung datang bosan paduan suaranya

yang hampir hariraya raya hujan tak kunjung

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline