Lihat ke Halaman Asli

Gerimis di Kintamani

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1389085788608763407

Tak perlu lah ku tutup jendela ku Karena sejuk bercampur gerimis di seribu empat ratus meter tlah membukanya menjadi udara rindu Pun pada kabut yang perlahan merayap bergerak melintasi aspal dingin Kemudian menyapa ilalang dan pinus tua Tak perlulah ku halangi takdirnya Karena ia memanjakan mata dan hati untuk kunikmati Di kejauhan, bunga sador ungu terhampar anggun Hanya sedikit saja ia meliukan kuncup kuncupnya yang telah merekah menanti di petik dan tersaji untuk Dewi Danu di pura ulun danu batur Semakin mendekati, semakin mendegupkan dadaku begitu kencang Sungguh, perjalanan yang menakjubkan Melihatnya di ketinggian, seperti hendak berlari dan menjatuhkan tubuhku pada teduh birunya danau di kaki Batur Untuk sesaat saja merenangkan fikiranku bersama nyanyi janggama dan stavira ------- Tapi.. ah, Ia tak mengizinkanku untuk itu Ia nya memaksaku hanya untuk sekedar duduk termenung, menjiwai setiap sedotan asap kretek dan kopi pahit, menikmati gerimis di Kintamani… Suatu waktu, di Kintamani, Bali




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline