Lihat ke Halaman Asli

Sebuah yang Tersakiti

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku terlalu senang dengan mengenalmu

Terlalu terburu-buru percaya padamu

Bersemangat dengan perkataanmu

Terlalu berhayal untuk selalu denganmu

Aku terlalu percayadiri

Sekarang aku baru tahu

Ternyata kamu hanya mempermainkanku

Kau hanya anggap aku sebagai mainanmu

Dan tak pernah mengerti sedikit tentang hatiku

Kau hanya bisa menyakiti dan menyakiti

Dan yak pernah perdulikan perasaanku

Kini aku tersadar tentang penghianatanmu

Ingin rasanya aku membunuhmu perlahan

Tapi ku tak seperti yang kupikirkan

Dan yang pasti ku tak sepertimu

Sungguh kau manusia

Yang ingin selalu aku caci maki,aku ludahi

Aku cambuk,dan aku rajam

Namun aku tak sekejam itu

Biar kebaikan yang membalasnya

“DAN WAKTU YANG MENGHAPUS LUKAKU”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline