Langsing Itu Bukan Angan - Angan
"Berat badanmu berapa?" pertanyaan ini sebenarnya pertanyaan biasa. Pertanyaan ini menjadi pertanyaan yang angker jika ditanyakan kepada perempuan terutama yang memiliki postur besar atau overweight atau bahkan obesitas. Bahkan pertanyaan ini juga dipandang sebagai perundungan atau bulliying. Hukuman bullying telah tertuang dalam beberapa pasal KUHP.
Saya tidak akan membahas hukum tentang bulliying namun akan membahas masalah yang dihadapi oleh 21,8% penduduk Indonesia dengan usia 18 tahun ke atas yaitu obesitas. Saat ini obesitas memang merupakan salah satu masalah kesehatan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Riseksdas tahun 2018 telah menunjukkan bahwa penduduk Indonesia yang mengalami obesitas sebanyak 21,8% dari seluruh penduduk usia lebih dari 18 tahun. Jumlah ini bukanlah jumlah yang kecil sebagaimana badan orang yang disebut dengan obesitas.
Ada banyak cara mengatasi obesitas mulai dari yang mahal seperti yang dilakukan oleh Melly Goeslaw yaitu dengan melakukan operasi Bariatrik Sleeve Gastrectomy sedangkan yang paling murah dan tidak benar yaitu dengan tidak makan.
Menurut para ahli yang sudah melakukan penelitian tentang obesitas mengatakan bahwa salah satu cara mengatasi obesitas cukup dengan memperhatikan jumlah makanan yang dimakan, jenis makanan yang dimakan dan yang terakhir jadwal kita makan
MENGATUR MAKAN
Jumlah Makan memberikan efek langsing
Guna mendapatkan efek langsing dari menakar jumlah makanan adalah dengan mengurangi jumlah makanan dari kebiasaan makan sebelumnya. Makanan yang dikurangi yaitu sumber karbohidrat dan lemak.
Cara sederhananya yaitu menggunakan piring makan model T yaitu.
1.Konsumsi sayur dua kali lipat dari jumlah bahan makanan sumber karbohidrat ( Sayur = 2 kali jumlah Karbohidrat). Asupan sayur dianjurkan sebesar 5-6 porsi sedangkan buah minimal 3 porsi per hari.
2.Konsumsi bahan makanan sumber protein sama dengan jumlah bahan ma-kanan sumber karbohidrat (Protein (P) = Karbohidrat (KH)
Jika melihat maudel piring T ini sepertinya mudah. Hanya membagi porsi makanan sepeti bentuk huruf T. Komposisi karbohidratnya atau nasinya hny 1/4. Wow apa kita sanggup? Mengingat budaya makan masyarakat Indonesia yang menganggap makan jika yang dimakan adalah nasi. Jadi tidak menganggap dirinya makan jika yang dimakan bukanlah nasi.