Lihat ke Halaman Asli

Agung Setiawan

Pendidikan dan Humaniora

Guru Indonesia, Pahlawan Tanpa Mahkota yang Terlilit Utang

Diperbarui: 3 November 2024   09:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena guru terjerat pinjaman online (pinjol) telah menjadi perhatian serius di masyarakat. Bahkan data terbaru dai OJK (Otoritas Jasa Keuangan) menyatakan bahwa 42 persen masyarakat yang terjerat pinjol adalah guru. Pinjol atau pinjaman online adalah sebuah platform yang menawarkan kemudahan akses dana, tetapi juga berpotensi menjerat penggunanya dalam utang yang sulit dilunasi. Ketika guru, yang seharusnya menjadi teladan dan pendidik, dan akhirnya malah terjebak dalam masalah keuangan ini, dampaknya bisa meluas ke lingkungan kelas dan proses pembelajaran.

Banyak guru, terutama yang mengajar di sekolah negeri, menghadapi tantangan ekonomi yang berat. Gaji yang tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari sering kali memaksa mereka mencari sumber tambahan. Pinjol menjadi pilihan karena proses pengajuannya yang cepat dan mudah. Sayangnya, ketidakpahaman tentang risiko dan bunga yang tinggi sering membuat mereka terjebak dalam siklus utang yang sulit diatasi.

Adapun dampak pinjol ini diantaranya:

  1. Stres dan Kecemasan: Guru yang terjerat utang pinjol sering kali mengalami stres yang tinggi. Kecemasan tentang kewajiban keuangan dapat mengalihkan perhatian mereka dari tugas utama sebagai pendidik, yang berdampak pada kualitas pengajaran.

  2. Kurangnya Fokus: Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi akibat masalah keuangan bisa membuat guru kehilangan fokus saat mengajar. Hal ini dapat mengurangi efektivitas mereka dalam menyampaikan materi dan berinteraksi dengan siswa.

  3. Perubahan Perilaku: Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi perilaku guru di kelas. Mereka mungkin menjadi lebih mudah marah, kurang sabar, atau kurang empati terhadap siswa, yang dapat menciptakan suasana belajar yang negatif.

  4. Penurunan Motivasi: Jika guru merasa terjebak dalam situasi yang tidak menguntungkan, motivasi mereka untuk mengajar dan berinovasi dalam metode pembelajaran bisa menurun. Hal ini berdampak pada pengalaman belajar siswa yang menjadi kurang inspiratif.

  5. Dampak Psikologis: Ketidakstabilan emosional akibat masalah keuangan juga dapat mempengaruhi hubungan guru dengan siswa. Siswa mungkin merasakan perubahan dalam dinamika kelas, yang dapat mengurangi rasa percaya diri dan motivasi mereka untuk belajar.

Solusi dan Upaya Mitigasi

Untuk mengatasi fenomena ini, diperlukan perhatian dan upaya dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga pendidikan:

  • Pendidikan Keuangan: Mengedukasi guru tentang manajemen keuangan yang baik dan risiko pinjaman online dapat membantu mereka membuat keputusan yang lebih bijak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline