Lihat ke Halaman Asli

Media Ba

Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru Sekaligus Pendiri dan Pembimbing Spiritual di Paviliun Ba' min Indunisia

Mengharmonikan Diri dengan Semesta: Kekuatan Vibrasi, Getaran Hati, dan Rasa Cukup

Diperbarui: 12 Oktober 2024   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. Sesi Bimbingan 1

"Artikel ini saya dedikasikan untuk semua orang yang pernah saya bimbing, khususnya mas Rizky Ramadansyah dari Kalimantan Utara, Mas dari Jakarta Pusat yang tak mau disebutkan namanya, Pak Aang dari Tangerang, Pak Dosen dari Kalimanatan Barat."

                                                                                                                                                                            

dok. Sesi Bimbingan 2

Semesta sering kali dianggap sebagai ruang kosong yang tak berujung, namun jika dilihat lebih dalam, ia bukanlah kekosongan semata. Di dalamnya terdapat gema dari frekuensi suara yang begitu dahsyat, jauh melampaui batas kemampuan manusia untuk mendengar dan memahami. Frekuensi bumi saja, diperkirakan berada di angka sekitar 80 ribu Hz sudah sangat besar dibandingkan dengan kemampuan pendengaran manusia yang hanya mampu menangkap suara antara 20 hingga 20 ribu Hz. Maka, bayangkanlah betapa besarnya frekuensi semesta yang sesungguhnya, frekuensi yang bahkan tak mungkin diukur oleh akal manusia.

Namun, ini menimbulkan sebuah pertanyaan besar: bagaimana mungkin kita, manusia yang kecil ini, mampu berkomunikasi dengan semesta yang frekuensinya begitu luar biasa besar? Apakah kita harus berteriak-teriak sekeras mungkin, ataukah kita perlu menggunakan pengeras suara super canggih yang mampu memperbesar suara kita untuk bisa didengar oleh semesta? Jawabannya, tentu saja, tidak sesederhana itu.

Suara Kecil di Tengah Alam Raya

Manusia memang kecil di hadapan semesta. Suara kita hanya merupakan fragmen kecil dalam kosmos yang luas. Tak peduli bahasa apa yang kita gunakan, entah itu bahasa manusia dari belahan dunia mana pun, semesta tidak mengenal dan tidak peduli pada kata-kata kita. Bagi mereka, kita hanyalah cuilan kecil dari sesuatu yang lebih besar, serpihan dari ciptaan yang tak terbatas.

Tetapi di balik semua itu, ada rahasia besar: semesta tidak mendengar suara kita, melainkan merasakan getaran atau vibrasi kita. Ini bukan tentang volume atau alat yang kita gunakan untuk memperbesar suara, tetapi tentang resonansi dari dalam diri kita. Semesta hanya merespon getaran yang selaras dengan frekuensinya, dan ketika kita mampu menghasilkan vibrasi yang sesuai, barulah semesta akan mendengar dan merespons.

Detak Jantung dan Harmoni Getaran

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline